Sekolah Tatap Muka 5 SD di Kota Yogyakarta Dimulai Setelah ASPD
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memutuskan untuk menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD dan SMP di wilayahnya.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memutuskan untuk menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD dan SMP di wilayahnya.
PTM di Kota Yogyakarta yang semula akan digelar pada 20 Mei 2021 khusus untuk 5 SD dan 5 SMP yang ditunjuk menjadi sekolah percontohan, diundur menjadi 27 Mei 2021 untuk SMP dan 28 Mei 2021 untuk SD.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori membenarkan hal itu.
"Pak Wakil Walikota sudah menjelaskan. Untuk PTM SD baru dimulai setelah ASPD (asesmen standar pendidikan daerah), untuk 5 SD dulu yang kemarin melakukan simulasi PTM," ujarnya kepada Tribun Jogja, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Selama Dua Tahun Terakhir Kasus DBD di Kabupaten Sleman Tinggi
Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya telah melakukan screening riwayat kesehatan dan perjalanan para siswa setelah melewati libur lebaran. Hal itu pun sudah ditinjau oleh Pemkot sebagai dasar pengambilan kebijakan PTM.
"Sudah kami lakukan screening. Pak Wawali sudah menjelaskan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SDN Lempuyangwangi, Esti Kartini, mengaku belum mendapat instruksi terkait pelaksanaan PTM.
"Informasi kapan PTM belum ada, karena kami juga akan ASPD tanggal 24-25 Mei dan 27 Mei. Informasi dari dinas sampai siang hari ini belum ada tugas untuk memulai PTM," ungkap Esti.
Esti melanjutkan, sebelumnya pihaknya telah melakukan screening kesehatan siswa melalui google form sesuai instruksi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
"Untuk menanyakan kesehatan siswa, selama libur lebaran adakah siswa dan orang tua yang pergi ke luar kota, ada enggak tamu dari luar DIY, kemudian dalam radius 5 rumah adakah yang terpapar Covid-19," tuturnya.
Ditanya tentang kesiapan menyelenggarakan PTM, Esti mengaku sekolahnya siap kapan pun kebijakan itu diterapkan.
Baca juga: Mobil Pickup Hilang Kendali di Tempel Sleman, Masuk ke Jalur Berlawanan dan Tabrak Mobil Lain
Terkait kesiapan ASPD per 24 Mei 2021 mendatang, Esti mengungkapkan sebanyak 84 siswa kelas 6 di sekolahnya kini dalam kondisi sehat.
"Kami sudah melakukan screening, 84 anak semuanya sehat. Kami koordinasi lagi sesama tim, menyiapkan administrasi di kelas, terutama juga protokol kesehatan. Kami juga akan melakukan sosialisasi melalui google meet dengan orang tua. Kami akan berusaha semaksimal mungkin," bebernya. (uti)