Sari Hartati Pemain Voli Pantai DIY Berprestasi yang Ingin Jadi Polwan

Bermain voli merupakan aktivitas yang paling menyenangkan untuk Sari Hartati. Ia adalah seorang atlet Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang akan berma

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Taufiq Syarifudin
Sari Hartati seusai berlatih di lapangan voli pasir komplek stadion Mandala Krida, Rabu (19/5/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bermain voli merupakan aktivitas yang paling menyenangkan untuk Sari Hartati. Ia adalah seorang atlet Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang akan bermain di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua nanti.

Awal mula ia bermain voli ketika duduk di bangku kelas 3 SMP pada tahun 2013. Ia mengaku saat itu benar-benar belajar dari nol, modal yang dimiliki Sari hanya postur tubuhnya yang mencapai 183 sentimeter. Modal yang cukup langka dimiliki orang Indonesia kebanyakan.

Ceritanya, Sari bertemu seseorang yang menganggap dirinya memiliki potensi untuk bermain voli, kala itu Sari tengah mengikuti kejuaraan di cabang olahraga atletik lompat jauh di O2SN.

"Waktu itu ketemu istrinya pelatih saya di sana (O2SN), dia bilang saya sepertinya punya potensi untuk main voli karena postur tubuh saya yang tinggi. Kebetulan juga pelatih saya itu pelatih voli juga, jadinya saya coba ikut voli," ungkap Sari pada Tribun Jogja (19/5/2021).

Baca juga: Mengarah ke Pelecehan, Ketua DPRD Gunungkidul Dapat Perlakuan Tak Sopan dari Wali Kelas Anaknya

Hingga masuk SMA, Sarti terus menjalani latihan serius. Bahkan Sari bercerita jika pelatihnya saat itu rela untuk antar jemput dirinya agar tetap berlatih dengan tenang. Hanya saja waktu itu, latihan yang dijalani bukan voli pantai, melainkan voli indoor dengan satu tim berjumlah enam orang.

"Waktu itu saya tidak punya kendaraan pribadi, jadi dibantu antar jemput sama pelatih," katanya.

Tepat setelah dua tahun belalu, pada 2015, Sari terpilih sebagai atlet dari kontingen Lampung untuk bermain di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di cabang olahraga voli pantai, pasalnya dirinya dipilih ke cabor tersebut untuk mengisi slot kosong dan peluang mendapat juara lebih besar.

"Tahun 2015 di Bandung itu pertama saya ikut kejuaraan nasional, tiba-tiba beberapa pelatih dari berbagai daerah ingin merekrut saya, dari sana saya semakin tertarik dengan voli pantai," tutur perempuan berdarah asli Lampung ini.

Sari kemudian ditawari untuk main di tiga daerah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, atau Yogyakarta. Pilihannya pun jatuh ke Yogyakarta, dan tanpa pikir panjang dirinya seketika berpindah ke Kota Pelajar.

Alasan yang dibeberkan Sari cukup sederhana. Ia melihat Yogyakarta adalah salah satu tim voli pantai yang potensial dan kuat. Selain itu, fasilitas di Yogyakarta untuk bermain voli sangat memadai, apalagi kejuaraan voli nasional juga kerap dimainkan di Yogyakarta.

Namun satu hal yang paling mendasar bagi Sari adalah, ia dapat bermain di tim voli pantai dan tim voli indoor.

"Kalau saya di Yogya, bisa pilih untuk dua-duanya jalan," ungkapnya.

Perbedaan pun dirasakan oleh Sari antara bermain voli indoor dan voli pantai, mulai dari jumlah pemain hingga medium di lapangan.

Voli indoor biasanya memainkan laga di atas lantai yang solid, sehingga memudahkan pemain untuk melakukan tolakan melompat. Berkebalikan dengan voli pantai yang menggunakan pasir halus sebagai pijakan.

Setiap pemain dituntut untuk memiliki fisik yang lebih mumpuni, karena untuk melompat di atas pasir memerlukan kekuatan yang lebih besar.

"Fisik di voli pasir harus lebih bagus, saya bahkan pernah latihan sampe mau pingsan, pusing, rasanya pengen nangis aja digembleng kayak gitu," ungkap Sari.

Setelah melewati banyak kejuaraan, Sari juga sempat terpilih untuk memperkuat Tim Bandung Bank BJB untuk mengarungi kompetisi Proliga dengan posisi sebagai open spiker, ia bertugas sebagai pencetak angka dari posisi empat.

Cita-cita Sari

Memang tak perlu diragukan lagi kemampuan Sari dalam bermain bola voli, dengan posturnya yang menjulang, ia bisa dengan mudah memukul bola jauh di atas garis net.

Ditambah lagi, Sari memiliki keinginan yang kuat serta latihan yang disiplin. Setiap pagi pukul tujuh ia harus sudah bersiap untuk latihan di komplek olahraga Stadion Mandala Krida.

Ketekunan itu juga membuahkan hasil, Sari mengungkapkan beberapa waktu lalu ia sempat ditawari untuk menjadi seorang polisi wanita (polwan). Pekerjaan tersebut juga ternyata adalah cita-citanya semasa kecil.

"Cuma sekarang saya belum bisa nerima, karena mau fokus dulu buat main voli dan PON, mungkin setelah itu, juga setelah lulus kuliah, baru mau," kata dara kelahiran 30 Juni 1999 ini.

Namun ia tak menutup kemungkinan juga bakal bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) jika nanti sewaktu-waktu setelah PON atau kejuaraan lain ditawari pekerjaan tersebut.

Saat ini Sari juga sedang sibuk dengan kuliahnya di jurusan manajemen fakultas ekonomi Universitas Widya Mataram, semester keempat. Alasannya berkuliah di jurusan itu juga cukup sederhana, ia mengatakan tertarik dengan ilmu manajemen dan sewaktu-waktu akan lebih berguna ketika ia bekerja sebagai ASN atau Polwan nantinya.

Apa yang dilakukan perempuan anak keenam dari tujuh bersaudara ini selalu didukung oleh orang tua, meskipun tidak ada satupun dari keluarganya yang menjadi atlet.

Ia juga tahu akan konsekuensi yang diambilnya, jika mau bermain voli di luar daerahnya, maka harus siap untuk jauh dari orang tua dan hidup mandiri.

Persiapan PON XX Papua

Kini Sari tengah mempersiapkan diri untuk bertanding di PON, kabarnya ia telah menerima jadwal pertandingan, dan akan berangkat lebih awal ke Papua. Dirinya yakin ketika bertanding nanti akan memberikan yang terbaik untuk DIY, dan mendapat medali emas. 

"Untuk sekarang persiapan yang saya lakukan sudah mencapai 60 persen, 40 persen lainnya tinggal meningkatkan teknik," jelas perempuan yang memiliki hobi jalan-jalan ini.

Baca juga: Supermodel Amerika Bella Hadid Ikut Aksi Turun ke Jalan, Punya Garis Keturunan Ningrat Palestina

Sari juga belum bisa memastikan dengan siapa ia akan berpasangan, namun untuk bertanding di Sirnas bulan Juni mendatang, ia akan berpasangan dengan Yokebed Purari Eka Setyaningrum, seorang pemain yang juga memiliki segudang prestasi di cabor bola voli.

Setelah PON berakhir, Sari ingin mengejar tujuan selanjutnya masuk ke pelatnas untuk main di Asian Games, SEA Games serta Olympic. Baginya mimpi tersebut bukanlah hal yang mustahil, apalagi dengan kemampuan dan banyaknya prestasi yang sudah diraihnya.(tsf)

Prestasi:

Daerah:
1.Porda voli indoor juara 1 2018,bantul
2.Kejurda voli pantai juara 3 2017, Yogyakarta
3.Kejurda voli indoor junior juara 1 2017,Yogyakarta
4.Kejurda voli indoor senior juara 2 2018 dan 2019 ,yogyakarta
5.Popda voli pantai juara 1 2017,Yogyakarta

Nasional :
1.Popnas emas 2017, jawa tengah
2.kejurnas voli pantai perak 2017 ,bandung
3.sirkuit nasional voli pantai perunggu 2019 ,padang
4.Pomnas emas 2019, jakarta
5.sirkuit nasional voli pantai emas 2019,Bengkulu

Internasional:
1. Asian beach volleyball championship(senior) peringkat 17 tahun 2018 Thailand
2. Asian beach volleyball championship U21 peringkat 5 2019,thailand
3.Words championship U21 2019,thailand
4.Singapore national beach series 1 medali perak 2019 singapore. (Tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved