Sholat Dhuha
Kapan Batas Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha dan Baiknya Dikerjakan dalam Berapa Rakaat?
Tak lama lagi adzan Dzuhur berkumandang, namun sebelum memasuki waktu Dzuhur, umat Muslim yang belum mengerjakan Sholat Dhuha tetap bisa
TRIBUNJOGJA.COM - Tak lama lagi adzan Dzuhur berkumandang, namun sebelum memasuki waktu Dzuhur, umat Muslim yang belum mengerjakan Sholat Dhuha tetap bisa untuk mendirikan ibadah sunah tersebut.
Shalat Dhuha menjadi salah satu ibadah sholat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah.

Disebut Sholat Dhuha yakni karena shalat ini dikerjakan pada waktu Dhuha.
Waktu Dhuha adalah waktu pada saat matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta mulai dari terbitnya matahari (sekitar pukul 07.00 pagi) sampai waktu dhuhur (sekitar pukul 12.00 siang).
Dikutip TribunStyle.com dari bersamadakwah.net, waktu Sholat Duha terbentang sejak matahari naik hingga condong ke barat.
Baca juga: Niat Puasa Syawal Bahasa Arab Lengkap dengan Artinya Beserta Ketentuan dan Tata Caranya
Baca juga: Lanjutkan Kebiasaan Sholat Dhuha di Bulan Syawal, Berikut Niat dan Doanya
Baca juga: Berikut Ini Doa Nabi Ibrahim Untuk Kedua Orang Tua, Doa Ini Diajarkan Kepada Anak Anaknya
Di Indonesia, waktu ini terbentang selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu Dzuhur.
Menurut Ustaz Abdul Somad, waktu Sholat Dhuha mulai 12 menit setelah matahari terbit dan selesainya 10 menit sebelum waktu Dzhuhur.
Adapun keutamaan Shalat Dhuha yakni sebagai berikut:
1. Dua rakaat Shalat Dhuha senilai 360 sedekah
Keutamaan ini banyak dikaitkan dengan lancarnya rezeki, karena setara dengan 360 sedekah.
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

2. Empat rakaat Sholat Dhuha membawa kecukupan
Sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsi:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
3. Sholat Dhuha sebagai penghapus dosa
Hal ini sesuai dengan sabda Raulullah:
“Barang siapa yang mengerjakan sholat Dhuha dan mampu menjaganya setiap waktu, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya. Sekalipun dosa-dosanya itu banyak seperti buih di lautan.” (HR. Tirmidzi dari Abu Daud Ra)
Baca juga: Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa di Bulan Ramadhan Terlebih Dahulu? Simak Penjelasan Ini
Baca juga: Puasa Syawal Harus Dilaksanakan 6 Hari Berturut-turut? Simak Penjelasan dan Juga Niat Puasa
4. Sholat Dhuha sebagai Wasiat Rasulullah
Dari Abu Hurairah Ra berkata:
“Kekasihku Rasulullah saw telah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” ( HR. Buhkari dan Muslim).
5. Sholat Dhuha dua rakaat sebagai pengganti tasbih, tahmid dan tahlil
Rasulullah bersabda:
“Setiap pagi ada kewajiban untuk tiap-tiap persendian bersedekah. Tiap-tiap tasbih itu sedekah, tiap-tiap tahlil sedekah, tiap-tiap tahmid sedekah, tiap-tiap takbir sedekah, tiap-tiap menganjurkan kebaikan sedekah, tiap-tiap mencegah yang mungkar sedekah dan cukup menggantikan semua itu dengan dua rakaat shalat dhuha”. (HR Muslim). (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Menjelang Siang, Ini Batas Waktu Melaksanakan Shalat Dhuha