Penyekatan Mudik 2021 Berakhir, Pos Perbatasan Yogyakarta-Jateng Fokus Pantau Ini

pos petugas Pos penyekatan di perbatasan wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah alih fungsi

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Dok Polres Sleman
Penyekatan kendaraan di perbatasan Salam, Kabupaten Magelang 

TRIBUNJOGJA.COM, Magelang - Peraturan peniadaan mudik sesuai dengan Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.

Kini pos petugas Pos penyekatan di perbatasan wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah alih fungsi.

Petugas berjaga di Pos Penyekatan Prambanan, Sleman
Petugas berjaga di Pos Penyekatan Prambanan, Sleman (TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie)

Pos pengamanan Tugu Ireng, Salam, Kabupaten Magelang pada akhir masa penyekatan mudik 2021 hanya berfokus pada pemantauan dan pengaturan arus balik mudik.

Iptu Aris Mulyono, Kapospam Salam, KB0 Satlantas Polres Magelang mengatakan, mulai Minggu (16/05/2021) penyekatan pemudik sudah tidak dilakukan.

"Saat ini, kami hanya berfokus untuk mengatur arus balik lalu lintas di perbatasan Magelang dengan DIY ini," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Minggu (16/05/2021).

Sementara itu, tambahnya, kondisi kendaraan kebanyakan untuk berwisata yang didominasi kendaraan pelat Magelang yang hendak berwisata ke DIY.

Sedangkan, untuk kendaraan dari luar wilayah kedua perbatasan ini sudah mengalami penurunan.

"Sekarang kebanyakan yang masuk dan ke luar kendaraan untuk berwisata. Rata-rata kendaraan yang keluar dari Magelang menuju DIY ," ujarnya.

Untuk arus lalu lintas, pada hari kesepuluh pelarangan mudik 2021 juga dinilai lengang.

Tidak terjadi penambahan volume kendaraan jelang hari terakhir pelarangan mudik.

"Pada arus balik kali ini, jumlah kendaraan terpantau landai. Tidak terjadi kenaikan," pungkasnya.

Pos Prambanan

Sedangkan di Pos penyekatan Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta mulai mengantisipasi arus balik pemudik.

Kali ini kendaraan pelat non AB menuju luar wilayah DIY bakal diperiksa oleh petugas yang berjaga.

Jika tidak mampu menunjukkan dokumen persyaratan perjalanan mereka akan diminta berputar balik.

Selain itu, kendaraan pelat AB pun juga tak diperkenankan meninggalkan wilayah DIY.

"Kalau kemarin kan penyekatan untuk arus mudik. Sekarang arus balik. Dari arah Yogya ke luar," ungkap Kapospam Prambanan, Iptu Haryanto, Sabtu (15/3/2021).

"Pelat AB juga tidak boleh keluar, nanti diperiksa tergantung keperluannya," tambahnya.

Menurut amatannya, volume kendaraan yang meninggalkan DIY telah mengalami peningkatan.

Dia memprediksi bahwa puncak arus mudik kemungkinan akan terjadi pada Minggu (16/5/2021) hingga beberapa hari setelahnya.

Hingga pertengahan hari, telah ada sekitar 525 kendaraan yang diperiksa.

Sebanyak 311 kendaraan diantaranya diminta berputar balik karena tidak mampu menunjukkan dokumen syarat perjalanan

Malioboro Sepi

Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) mengatakab ada penurunan omzet lantaran sepinya wisatawan yang berkunjung ke kawasan Malioboro selama libur lebaran 2021.

Koordinator PPMAY KRT Karyanto Purbohusodo mengatakan, saat ini omzet para pengusaha di kawasan ring satu Kota Yogyakarta itu hanya sebesar 20 persen.

Ia menegaskan, pendapatan 20 persen itu bersumber dari wisatawan lokal atau sekitaran DIY yang membelanjakan uangnya di kawasan Malioboro selama libur lebaran.

"Sepi sekarang ini. Omzet turun tinggal 20 persen saja. Itu karena yang berkunjung hanya wisatawan lokal," katanya, kepada Tribun Jogja, Minggu (16/5/2021)

Sementara 80 persen pendapatan bersumber dari wisatawan luar daerah hilang lantaran adanya peraturan larangan mudik dan pembatasan mobilitas kendaraan dari luar daerah.

"Ya kami mengerti itu karena untuk menekan angka Covid-19. Tapi ya dampaknya memang sepi wisatawan," ujarnya.

Karyanto berharap untuk ke depan, tidak ada lagi aturan pembatasan aksesbilitas masyarakat supaya wisatawan luar DIY dapat berkunjung ke Yogyakarta.

"Harapan kami ketika ada libur hari besar jalan itu ya dibuka saja lah, supaya masyarakat bisa berlibur," tegas dia.

Ketua Kelompok 10 Paguyuban Tri Darma Malioboro Paul Zulkarnaen mengungkapkan saat ini ia bersama rekan sesama pedagang terus berharap sepuluh hari ke depan ada peningkatan kunjungan wisatawan yang datang ke Malioboro.

"Kami tunggu-tunggu dari H+ 1 lebaran sampai saat ini ternyata kondisi masih sepi. Ya kami tetap bertahan sampai 10 hari ke depan mudah-mudahan momen liburan hari besar ini ada pengaruhnya ke kami," jelasnya.

Ia mengklaim seluruh pedagang di kawasan Malioboro telah menjalani vaksinasi.

Oleh karenanya masyarakat diharapkan tidak lagi ragu untuk datang ke Yogyakarta khususnya di kawasan Malioboro.

"Kami tegaskan semua pedagang di Malioboro telah divaksin. Jadi kami harapkan masyarakat tidak usah ragu," terang dia.

Paul mengklaim kunjungan wisatawan selama libur lebaran tahun ini hanya sekitar 40 persen.

"Sepi sekarang, turun 60 persen. Itu hanya wisatawan lokal saja," pungkasnya.(Tribunjogja.com | Ndg | Tro | hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved