Kabupaten Gunungkidul
Jelang Lebaran, Tim Satgas Pangan Gunungkidul Diintensifkan
Sejumlah lokasi jadi sasaran pengawasan, antara lain pasar tradisional besar, toko modern, hingga gudang penyimpanan milik pedagang.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Gunungkidul kian diintensifkan jelang Idulfitri 1442 Hijriah.
Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul pun ikut terlibat dalam Satgas tersebut.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gunungkidul, Ipda Ibnu Ali Puji mengatakan pihaknya mengantisipasi munculnya spekulan nakal.
"Para spekulan nakal ini berpotensi menimbun kebutuhan pokok jelang Lebaran," jelas Ibnu pada wartawan, Minggu (02/05/2021).
Ia mengatakan akan ada tindakan hukum tegas pada spekulan nakal tersebut.
Baca juga: Cegah Kelangkaan Jelang Lebaran, Distributor Telur di Gunungkidul Siapkan Antisipasi
Pasalnya, upaya penimbunan bahan pokok (bapok) oleh mereka bisa merugikan masyarakat.
Adapun Tim Satgas Pangan ini sudah bekerja sejak awal puasa.
Sejumlah lokasi jadi sasaran pengawasan, antara lain pasar tradisional besar, toko modern, hingga gudang penyimpanan milik pedagang.
Hingga pertengahan Ramadan ini, belum ditemukan indikasi mencurigakan.
Namun Ibnu memastikan pemantauan tetap berjalan hingga mendekati Idulfitri.
"Justru mendekati Lebaran, pengawasan akan lebih diintensifkan lagi," katanya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul pun sudah berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, guna memastikan ketersediaan bapok di masyarakat.
Pemantauan pun sudah dilakukan sebanyak dua kali.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan hingga kini ketersediaan bapok terbilang aman.
"Persediaan aman, begitu juga dengan harganya masih stabil. Tidak ada kenaikan signifikan," kata Heri beberapa waktu lalu.
Baca juga: Wabup Gunungkidul Turun Pantau Harga Bapok Jelang Idulfitri