Ramadhan 1442 H
Pertengahan Ramadhan 1442 H, Jangan Lupa Membaca Doa Qunut saat Tarawih
Doa qunut saat tarawih atau doa qunut witir mulai dilaksanakan pada pertengahan bulan ramadhan. Doa Qunut witir dibaca selesai ruku pada witir akhir.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Doa qunut tidak hanya dibaca saat melaksanakan shalat subuh saja, namun doa qunut juga dibaca pada akhir shalat tarawih.
Doa qunut saat tarawih dibaca pada witir terakhir, usai rukuk saat i'tidal dilanjutkan membaca doa qunut.
Doa qunut witir disunnahkan di sepanjang tahun, inilah pendapat madzhab Hambali dan pendapat Ibnu Mas’ud, Ibrahiim, Ishâq dan ash-hab ar-ra’yi. Hal ini berdasarkan amalan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sebagaimana terdapat dalam riwayat Ubai bin Ka’ab Radhiyallahu anhu, ia berkata:
إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوْتِرُ فَيَقْنُتُ قَبْلَ الرُّكُوْعِ. أخرجه ابن ماجه.
Artinya : "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan Witir lalu melakukan qunut sebelum ruku'." (HR Ibnu Mâjah, dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Irwa` al-Ghalil 2/167, hadits no. 426)
Melansir Almanhaj.or.id, berikut penjelasan mengenai doa qunut witir
Bacaan Doa Qunut Witir
Berikut adalah bacaan doa qunut witir dalam versi bahasa Arab, latin, beserta artinya.
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdini fiiman hadayt (a) wa ‘aafinii fiiman ‘aafayt (a) wa tawallanii fiiman tawallayt (a) wa baariklii fiiman a’thoyt(a) waqinii syarro maa qodhoyt(a) wallaa yuqdhoo ‘alaik(a) wa innahu laa yadzillu man waalayt(a) walaa ya’izzu man ‘aadayt(a) tabaarakta robbanaa wa ta’aalayt (a) wa astagfiruka wa atuubu ilaik (a), wa shallallâhu ‘alâ sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana Engkau memberikan petunjuk (kepada selainku), berilah keselamatan sebagaimana Engkau memberikan keselamatan (kepada selainku), rawatlah aku sebagaimana Engkau merawat orang lain, berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberian-Mu, lindungilah aku dari kejelekan takdir-Mu, sesungguhnya Engkau menakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, wahai Rabb kami. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan, aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya."
Mengangkat Tangan Saat Doa Qunut WItir
Dalam hal ini, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn rahimahullah berkata: “Yang shahîh, ialah mengangkat kedua tangan; karena hal itu benar telah diamalkan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu . ‘Umar bin al-Khaththab adalah salah satu dari khulafa` ar-Rasyidin yang memiliki sunnah yang boleh diteladani dengan dasar perintah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sehingga mengangkat kedua tangannya”. (Syarhu al-Mumti’, 4/24-25)
Begitu pula mengangkat tangan dalam doa Witir telah dilakukan beberapa sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sebagaimana disampaikan oleh Muhammad bin Nashr al-Marwazi rahimahullah dalam Mukhtashar Kitab al-Witri, hlm. 139-140. Di antara mereka ialah Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu , ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu dan Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
Cara Mengangkat Tangan Dalam Doa Qunut Witir