THR Lebaran PNS,TNI, Polri dan Tenaga Kerja Diyakini Dongkrak PDB Kuartal II
pemerintah dengan pembayaran THR bisa mengungkit 1% PDB, THR dari sektor tenaga kerja, maupun ASN, TNI, Polr
Tribunjogja.com JAKARTA --- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan guyuran tunjangan hari raya (THR) dapat mendongkrak produk domestik bruto (PDB).

Sehingga, target pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 bisa tembus 7% year on year (yoy).
“Nah terkait dengan kegiatan dengan lebaran yang didorong pemerintah dengan pembayaran THR bisa mengungkit 1% PDB, THR dari sektor tenaga kerja, maupun ASN, TNI, Polri,
"Itu jumlahnya Rp 150 triliun dari dana yang beredar di publik,” kata Menko Airlangga saat Media Gathering Perkembangan Perekonomian Terkini dan Kebijakan PC-PEN, Jumat (23/4/2021).
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 akan meningkat seiring dengan perbaikan indikator ekonomi, misalnya purchasing managers index (PMI) Manufaktur pada bulan Maret lalu sudah mengindikasikan zona ekspansi.
Harapannya dapat terus berlangsung di periode April-Juni 2021.
Perbaikan PMI Manufaktur itu sejalan dengan pertumbuhan sektor industri yang mulai meningkat.
Menkeu menyebut salah satunya penyebabnya karena adanya insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan bermotor dan diskon pajak pertambahan nilai (PPN) perumahan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pagu anggaran THR 2021 untuk PNS, TNI, dan Polri sebesar Rp 30,6 triliun.
Efektivitas THR tersebut akan tersokong dengan adanya subsidi ongkos kirim (ongkir) saat hari belanja online nasional (harbolnas) di akhir Ramadan hingga Idulfitri.
Menkeu menegaskan meskipun pemerintah melarang mudik pada 6 Mei hingga 17 Mei 2021, THR tetap efektif mendorong perekonomian di kuartal II-2021.
Sebab, dengan adanya subsidi ongkos kirim yang dianggarkan sebesar Rp 500 miliar perputaran uang dari THR bisa tetap berjalan.
“Kita harapkan seluruh masyarakat berpartisipasi dan pemerintah akan menggunakan berbagai instrumen secara kreatif seperti akan ada harbolnas.
"Itu tujuannya adalah walaupun kita tidak ketemu kta masih bisa mengirimkan kepada yang anda sayangi di tempat kota asal kita adn sekarang dengan berbagai macam teknologi digital,” kata Menkeu saat Konferensi Pers APBN, Kamis (22/4).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pagu anggaran tunjangan hari raya (THR) tahun ini sebesar Rp 30,6 triliun.
Sri Mulyani bilang THR akan dicairkan pada sepuluh hingga lima hari sebelum Idul Fitri, atau sekitar akhir April sampai awal Mei 2021.
Adapun besaran THR tersebut dialokasikan untuk pemerintah pusat, pemerintah daerah atau seluruh pegawai negeri sipil (PNS), TNI, serta Polri.
Yang jelas Sri Mulyani memastikan Rp 14,8 triliun di antaranya dialokasikan untuk THR pemerintah daerah.
Anggaran THR tersebut sedikit lebih tinggi dari pagu THR 2020 sebesar Rp 29,38 triliun. Sri Mulyani berhadap adanya THR dapat akselerasi pemulihan ekonomi di kuartal II-2021.
Sebab, dibandingkan dengan realisasi belanja pemerintah pusat pada kuartal I-2021 yang mencapai Rp 350 triliun, anggaran THR 2021 cukup besar.
Menkeu meyakini bisa menjadi katalis positif ekonomi dalam negeri.
“Jadi jumlahnya sangat signifikan THR ini dan kita harapkan ini akan mendorong konsumsi rumah tangga,” kata Menkeu Sri Mulyani saat Konferensi Pers Realisasi APBN, Kamis (22/4).
Lebih lanjut, Menkeu menyebutkan pemerintah akan segera mengumumkan mekanisme detil penyaluran THR dan besaran yang akan diterima.
“Nanti kita umumkan pada sesudah Peraturan Pemerintah (PP)-nya diselesaikan, saat in sedang dalam proses untuk kita paraf bersama untuk kemudian ditanda tanani oleh bapak Presiden,” ujar Menkeu. (*)