Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi, Awan Panas Guguran Susulan Meluncur Hingga 1,9 Km Selama 165 Detik

Setelah mengeluarkan awan panas guguran sejauh 2 kilometer pada pukul 11.20 WIB, Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah kembali

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPPTKG
Awan panas guguran Merapi tanggal 23 April 2021 pukul 11.20 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 145 detik. Jarak luncur 2000 m ke arah barat daya. Angin bertiup ke timur, teramati tinggi kolom 300 m di atas puncak. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah mengeluarkan awan panas guguran sejauh 2 kilometer pada pukul 11.20 WIB, Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur cukup jauh.

Awan panas guguran Merapi kedua hari ini, Jumat (23/4/2021) terjadi pukul 13.40 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 58 mm dan durasi 165 detik.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Sejauh 2 Kilometer Selama 145 Detik

"Cuaca dominan berkabut, estimasi jarak luncur kurang lebih 1.900 meter ke arah barat daya," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (23/4/2021).

BPPTKG belum melaporkan adanya hujan abu akibat peristiwa awan panas guguran kedua kali ini.

Sebelumnya, kejadian hujan abu akibat awan panas guguran pertama terjadi di daerah Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah pada pukul 11.30 WIB.

Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi: Guguran Lava Pijar Meluncur 8 Kali, Jarak Luncur Maksimal 800 Meter

Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (uti)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved