Desa Wisata Yogyakarta

Pulesari, Desa Wisata Alam, Tradisi dan Kearifan Masyarakat Lereng Merapi

Hamparan perkebunan salak, dan perkebunan hortikultura petani menyambut. Disampingnya berbaris rumah-rumah warga.

ist
Desa Wisata Pulesari, di Padukuhan Pulesari, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Membajak dan menanam padi, memandikan domba dan sapi, melukis caping, melukis kendil tanah liat, belajar membatik, belajar membuat janur manten hingga belajar membuat kerajinan keranjang untuk wadah salak.

Salak di Pulesari menjadi bagian penting dalam desa wisata. Bahkan, buahnya bisa diolah menjadi beraneka macam kuliner.

Mulai dari dodol, geplak, enting - enting, bakpia, wingko, madu wongso, krupuk, jenang, wajik dan nogosari. Warga Pulesari sebagai bagian dari masyarakat Jawa hingga kini masih melestarikan seni, tradisi dan budaya. 

"Ada Jathilan, tari salak, kubro siwo, bergodo hingga upacara adat pager bumi dan sadranan masih kita lakukan," tuturnya.

Paket Wisata

Dewi Pulesari berdiri sejak 8 tahun silam, tepatnya 9 November 2012. Selama itu pula, telah melalui banyak perkembangan secara periodik. Mulai dari rintisan, berkembang hingga kini telah menjadi desa wisata mandiri. Ada sejumlah paket wisata yang ditawarkan. Salah satunya paket "Activity 1 Hari". Didalamnya:

*Paket Tradisi 1

(minimal 20 orang) dengan harga Rp 55 ribu/orang.

-Welcome drink dan snack 1x

-Ice breaking

- Fun Games

-Bermain di wahana outbound

-Bumbong bocor

-Jembatan goyang

-Titian Bambu

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved