Penting untuk Daya Saing, Raperda Inovasi Daerah Gunungkidul Masih dalam Pembahasan
Lewat Perda Inovasi Daerah, maka alokasi anggaran untuk pengembangan inovasi masyarakat tersedia.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul saat ini tengah menyusun belasan Raperda, 3 di antaranya merupakan Raperda Inisiatif Dewan. Salah satunya soal inovasi daerah.
Ketua Komisi A DPRD Gunungkidul, Ery Agustin, menilai Raperda Inovasi Daerah urgen dibuat. Sebab berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
"Jika sudah disahkan, Perda ini nantinya bisa melindungi hak cipta inovasi dari masyarakat ataupun lembaga," jelas Ery pada wartawan, Selasa (13/04/2021).
Menurutnya, selama ini upaya perlindungan tersebut terkendala anggaran.
Lewat Perda Inovasi Daerah, maka alokasi anggaran untuk pengembangan inovasi masyarakat tersedia.
Saat ini, Ery menyebut Raperda Inovasi Daerah masih dalam proses pembahasan.
Adapun pembahasan juga melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul.
"Masih proses pengumpulan data terkait urgensi dari Perda Inovasi Daerah," ungkapnya.
Adapun prosesnya juga melibatkan penyusunan naskah akademik serta draf aturannya.
Tahap tersebut guna memastikan isi Perda nantinya sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Terpisah, Kepala Bappeda Gunungkidul, Sri Suhartanta, juga menyebut penyelenggaraan inovasi daerah memerlukan payung hukum.
Sebab selama ini penanganannya belum terstruktur dan terkoordinir.
"Pengaturan diperlukan agar ada dampak yang signifikan terkait pengembangan inovasi daerah," jelas Sri.
Ia mengatakan ada dua aspek inovasi yang diatur dalam Perda tersebut.
Pertama untuk pembaharuan penyelenggaraan pemerintahan, meliputi tata kelola hingga inovasi pelayanan publik.
