Ramadan 2021

Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadan 1442 H / 2021 M untuk Wilayah Yogyakarta dan Sekitarnya

Berikut ini merupakan jadwal Imsakiyah Ramadan 1442 H yang dihisab oleh Oman Fathurohman SW dan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Mina News
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada 13 April 2021.

Berikut ini merupakan jadwal Imsakiyah Ramadan 1442 H yang dihisab oleh Oman Fathurohman SW dan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya sebagaimana yang dilansir situs Suara Muhammadiyah.

Klik di sini jika jadwal tidak tampil.

Baca juga: PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1442 Jatuh 13 April, 1 Syawal 13 Mei 2021

Persiapan Jelang Puasa Ramadan Bagi Penderita Diabetes

Berbagai persiapan dapat dilakukan mulai dari sekarang untuk menyambut bulan suci tersebut. Persiapan itu, termasuk juga di antaranya mempersiapkan rencana asupan nutrisi bagi mereka yang menderita penyakit tertentu. Salah satunya adalah diabetes.

Para penderita diabetes sebenarnya sudah terbiasa dengan puasa. Lantaran mereka mengaplikasikan pola makan terjadwal untuk mengendalikan kadar gula dalam darah.

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika penderita diabetes ingin menjalankan ibadah puasa.

Apalagi berpuasa hukumnya wajib bagi setiap muslim. Meski memang ada kondisi-kondisi tertentu yang membolehkan seseorang meninggalkan puasanya karena alasan kesehatan. Di antaranya penderita diabetes atau diabetasi.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh penderita diabetes yang akan menjalankan ibadah puasa?

Hal yang penting untuk diperhatikan, yakni keputusan berpuasa atau tidak, harus berdasarkan atas rekomendasi dokter setelah berkonsultasi sebelumnya.

Tips Menghilangkan Bau Mulut Saat Berpuasa

Serta hal penting lainnya yakni kesanggupan diabetesi untuk bisa mengendalikan diri tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebih dengan nutrisi tubuh mencukupi, baik itu ketika berbuka puasa maupun saat santap sahur.

Jika pengelolaan makan seperti itu belum bisa dilakukan, maka ada baiknya tidak menjalankan ibadah puasa terlebih dahulu.

Saran tidak berpuasa juga diberikan kepada diabetesi yang mengalami komplikasi penyakit serius lainnya.

Mengenal Gejala Neuropati pada Penderita Diabetes : Kesemutan Hingga Muncul Nyeri

Adapun ada beberapa hal yang patut diperhatikan bagi diabetesi yang menjalankan ibadah puasa.

Di antaranya pemahaman bahwa pengobatan tidak dihentikan meskipun saat berpuasa. Hanya saja perlu penjadwalan ulang yang berbeda dengan hari – hari biasanya.

Pun demikian halnya dengan pola makan.

Daftar Pemanis Buatan Pengganti Gula yang Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes

Kuantitasnya sama saja, tapi dengan jadwal yang berbeda.

Semisal, segera berbuka ketika tiba saatnya berbuka untuk memenuhi kebutuhan energi sebanyak 50%, kemudian mengonsumsi snack sebelum melaksanakan ibadah salat tarawih, mengonsumsi snack atau makanan selingan kembali setelah salat tarawih untuk memenuhi kebutuhan energi sebanyak 10%, dan sebelum waktu imsak setelah santap sahur untuk memenuhi kebutuhan energi sebanyak 40%.

7 Tips Sehat Mencegah Diabetes, Mulai Batasi Asupan Gula Hingga Rutin Berolahraga

Analoginya, seperti halnya ketika melaksanakan makan pagi dan makan selingan di pagi hari yang dilakukan saat berbuka puasa, makan siang yang diganti dengan makan sesudah salat tarawih, menyantap makanan selingan sore yang diganti dengan makanan selingan sebelum tidur, serta makan malam dan selingan malam diganti dengan santap sahur.

Sedangkan perbandingannya, tiga kali makan utama dengan kombinasi tiga kali makan selingan.

Snacknya berupa buah – buahan yang mengandung gula alami, dan mengurangi karbohidrat. Semisal diperoleh dari pisang, kiwi, maupun tomat, atau salad pepaya dan pisang rebus, jadi tidak harus dengan roti tawar maupun makanan lainnya yang berkarbohidrat tinggi.

Dengan demikian, sebenarnya kunci utama bagi diabetes yang menjalankan ibadah puasa yakni berkaitan dengan jumlah makanan, jadwal makan dan jenis makanan.

Untuk jenis makanannya, dianjurkan bagi diabetesi untuk mengonsumsi sumber karbohidrat seimbang, sumber protein rendah lemak semisal dari tempe, tahu, kacang – kacangan, serta sumber lemak dalam jumlah yang terbatas melalui makanan yang dimasak menggunakan cara dikukus atau direbus.

Selain yang dianjurkan, beberapa jenis makanan juga sebaiknya dibatasi semisal makanan yang mengandung gula murni dari gula pasir atau gula jawa, kue manis, es krim, susu kental manis, coke.

Juga dianjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi semisal dari makanan goring – gorengan dan makanan siap saji, serta hindari makanan yang diawetkan.

Hal itu perlu diawasi secara ketat lantaran diabetesi rentan terhadap resiko penyakit tersebut.

Semisal di antaranya mengalami gula darah tinggi, darah menjadi asam, kadar gula darah terlalu rendah, kekurangan cairan serta bekuan pada pembuluh darah.

Oleh karena itu, perlu memperketat pengawasan terhadap pemeriksaan gula darah.

Hal ini bisa dilakukan pada saat hendak berbuka dan santap sahur, serta dua jam setelahnya.

Intinya memang mempertimbangkan angka kecukupan gizi dan lebih ketat untuk mendisiplinkan pola makan, sehingga diabetesi bisa menjalankan ibadah puasa tanpa terkendala dengan penyakitnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved