Panen Perdana Padi Inpari Nutri Zinc di Lahan Cetak Sawah Baru di Paingan Kulon Progo

Panen perdana padi jenis Inpari IR Nutri Zinc di lahan cetak sawah baru di Dusun Paingan, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih menghasilkan

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Sri Cahyani Putri
Panen perdana padi Inpari IR Nutri Zinc di lahan cetak sawah baru di Dusun Paingan, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Sabtu (10/4/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Panen perdana padi jenis Inpari IR Nutri Zinc di lahan cetak sawah baru di Dusun Paingan, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih menghasilkan 7,1 ton per hektar gabah kering giling (GKG). 

Acara panenan dilakukan oleh jajaran Komisi IV DPR RI, Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI dan Bupati Kulon Progo

Dirjen Tanaman Pangan, Kementan RI, Suwandi mengatakan padi jenis ini sangat berguna untuk mengatasi permasalahan stunting di suatu wilayah. 

Dikarenakan memiliki kandungan Zinc yang mencapai 34,5 ppm. 

Baca juga: Sakit Dapat Menggugurkan Dosa Kita, Rutin Sholat Dhuha Dapat Turunkan Kadar Gula Darah

Pada 2020 lalu, Kementan menanam padi Inpari IR Nutri Zinc di lahan seluas 10 ribu hektar. 

Sementara pada 2021 ini, pihaknya berencana untuk menanam padi tersebut di lahan seluas 50 ribu hektar yang berada di 95 kabupaten termasuk Kulon Progo

"Bedanya di Kulon Progo padi ini ditanam di lahan cetak sawah baru seperti lahan kering, tadah hujan namun hasilnya cukup bagus. Apalagi padi ini ditanam di lahan yang memiliki ketersediaan air seperti pada umumnya," tuturnya di sela acara panen perdana, Sabtu (10/4/2021). 

Ia berharap, hasil panen padi dapat dikelola secara sinergi antar organisasi perangkat daerah seperti Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan), dan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten setempat. 

Bahkan harganya cukup terjangkau karena hasil panen dalam bentuk beras yang dijual melalui e-warung hanya Rp 10.000/kg.

Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan selama tiga tahun terakhir di wilayah Kulon Progo sudah mampu mencetak sawah baru seluas 205 hektar. 

Hanya dengan memfasilitasi saluran irigasi air di area-area tertentu. 

"Kami bersyukur ketika saluran irigasi air dibuat meski kecil-kecil, naluri masyarakat untuk mengolah tanah dengan menanami padi besar sekali. Dibuktikan dengan hasil panenan padi Inpari IR Nutri Zinc yang cukup bagus," katanya. 

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi, 12 Kali Luncurkan Lava Pijar, Jarak Luncur Maksimal Sekitar 900 Meter

Tentunya untuk tanaman berikutnya, ia percaya hasilnya akan semakin bagus. 

Bahkan potensi untuk lahan cetak sawah baru di Kulon Progo ke depannya bisa mencapai 300-400 hektar. 

"Namun kami juga harus berjuang untuk membuat saluran irigasi di lahan cetak sawah baru. Upaya ini kami lakukan untuk menggantikan lahan-lahan yang digunakan untuk pembangunan," ucapnya. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved