Mengenal Aquascape, Seni Membuat Ekosistem Mini dalam Akuarium

Sebuah komunitas anak muda melihat situasi tersebut sebagai peluang. Salah satunya mengenalkan Aquascape pada pecinta ikan hias.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Alexander Ermando
salah satu model Aquascape yang dipamerkan, hasil kreasi salah satu anggota komunitas. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Memelihara ikan hias jadi primadona sejak pandemi COVID-19. Pasalnya hobi tersebut dianggap cocok untuk mengusir rasa bosan lantaran harus lebih banyak berdiam di rumah.

Sebuah komunitas anak muda melihat situasi tersebut sebagai peluang. Salah satunya mengenalkan Aquascape pada pecinta ikan hias.

"Bisa dibilang ini pameran Aquascape pertama di Gunungkidul, karena belum pernah ada sebelumnya," kata Ketua Komunitas Aquascape Gunungkidul, Amin Nur Rahman pada Kamis (01/04/2021) malam.

Seperti saat Tribun Jogja berkunjung ke pameran tersebut, tampak belasan akuarium berukuran sedang telah diisi dengan ekosistem mini. Ikan-ikan kecil pun tampak berenang di antara sulur tanaman air tersebut.

Baca juga: Gugah Penguatan Desa di Tengah Pandemi, Sluman Slumun Slamet Tayang Perdana di Gedung DPD RI DIY

Sekilas ekosistem alam mini bernama Aquascape tersebut mirip dengan hiasan akuarium pada umumnya. Namun Amin menjelaskan ada perbedaan paling mendasar di antara keduanya.

"Kalau hiasan biasa kan terbuat dari plastik, sedangkan Aquascape dari tanaman asli," jelas pria berkacamata ini.

Lewat pameran ini, Amin sekaligus ingin mengenalkan ke publik soal Aquascape. Termasuk membawa misi bahwa pembuatannya bisa dilakukan tanpa banyak biaya.

Pasalnya, pembuatan Aquascape dikenal bisa memakan biaya jutaan rupiah. Tingginya biaya pembuatan lantaran ada banyak perlengkapan yang harus digunakan, demi menjaga kondisi Aquascape.

"Tapi sebenarnya ada cara lain yang bisa dilakukan, dan tak harus menelan biaya besar," ujar Amin.

Menurut Amin, sangat disarankan untuk memilih tanaman air yang sesuai dalam membuat Aquascape. Begitu pula dengan kondisi air tawar yang digunakan untuk mengisi akuarium.

Selanjutnya, hal paling penting dalam membuat Aquascape adalah bagaimana mampu berkreasi. Khususnya dalam merawat tanaman agar tidak mudah rusak.

"Kuncinya sederhana, yang penting harus telaten dalam melakukan perawatan," kata Amin yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Pameran Aquascape ini.

Keunikan Aquascape rupanya berhasil memancing minat warga untuk datang melihat-lihat. Seperti malam kemarin, ada cukup banyak pengunjung yang datang ke pameran.

Salah satunya Alfi, remaja asal Karangmojo. Ia mengungkapkan tahu soal pameran ini dari teman-temannya dan memutuskan datang langsung untuk melihat.

Baca juga: Ternyata Thai Tea yang Digandrungi Milenial Sudah Ada Sejak Zaman Sri Sultan Hamengku Buwono II

"Secara umum bagus dan menarik, tapi saya berharap ada lebih banyak variasinya," kata Alfi yang juga menyenangi ikan hias tersebut.

Pameran Aquascape ini mengambil tempat di GK Steak, Kompleks GOR Siyono, Logandeng, Playen. Adapun pameran dibuka hingga Minggu (04/04/2021) mendatang.

Selain pameran, Amin mengatakan pihaknya akan menghadirkan sesi khusus. Salah satunya menampilkan cara pembuatan Aquascape secara langsung.

"Rencananya akan ada Live Setting Aquascape di Sabtu (03/04/2021) besok," ungkapnya. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved