Sekolah Tatap Muka
BREAKING NEWS : Kabupaten Sleman Awali Belajar Tatap Muka Bulan Juli
Sebelum melaksanakan tatap muka, pada bulan April dan Mei akan dilangsungkan ASDP (Asessmen Standar Pendidikan Daerah).
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman memastikan, akan mengawali pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di semua sekolah, pada tahun ajaran baru, pada bulan Juli mendatang.
Pertimbangannya, penyebaran COVID-19 di Bumi Sembada saat ini dinilai masih tinggi.
Kemudian masih menunggu semua guru dan tenaga kependidikan selesai menjalani vaksinasi.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana mengungkapkan, vaksin bagi guru dan tenaga kependidikan (tendik) tingkat Paud, SD dan SMP di Sleman hingga kini masih terus bergulir.
Jumlahnya ada sekitar 9.000-an orang, dan saat ini sudah mencapai 70 persen.
Baca juga: Klaster COVID-19 Baru Bermunculan, Sri Sultan HB X Layangkan Peringatan ke Pemkab Sleman
Ditargetkan, penyuntikan vaksin tersebut akan selesai akhir April atau selambatnya minggu ke-dua Bulan Mei.
Kemudian dilanjutkan persiapan evaluasi dan kenaikan kelas.
Sehingga belajar tatap muka di semua sekolah di Kabupaten Sleman akan mulai dilaksanakan bulan Juli atau pada tahun ajaran baru.
"Tatap muka akan kita awali di tahun ajaran baru, bulan Juli. Pertimbangannya, sekarang sudah hampir April, nah, sementara penyebaran COVID-19 masih tinggi. Kami masih menunggu vaksinasi bagi tenaga kependidikan dan guru," ucapnya, Selasa (30/3/2021).
Sebelum melaksanakan tatap muka, menurutnya pada bulan April dan Mei akan dilangsungkan ASDP (Asessmen Standar Pendidikan Daerah).
Dilakukan secara serentak di semua sekolah, di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jenjang SMP dilakukan tanggal 5 - 8 April 2021 dengan berbasis komputer.
Sedangkan tingkat SD, berbasis paper dan dilaksanakan 24 - 26 Mei 2021.
ASDP dilaksanakan dengan menghadirkan siswa ke sekolah supaya bisa mendapatkan hasil yang valid.
Sekaligus sebagai sarana ketercapaian kurikulum, dan keberhasilan pembelajaran daring selama pandemi.
Baca juga: Kampus Boleh Kuliah Tatap Muka, Bupati Sleman Minta Mahasiswa Penuhi Syarat Ini
"(ASDP) ini juga sebagai latihan menuju pembelajaran tatap muka," tuturnya.
Ery mengatakan, dibulan Juli belajar luring atau tatap muka akan langsung diberlakukan di semua sekolah.
Tidak ada sampel ataupun pilot projek.
Semua sekolah akan disamakan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Teknisnya, menurut dia, masing-masing siswa pertama diterapkan akan belajar di sekolah selama dua hari perminggu, dengan durasi 2 jam bagi siswa SD, dan SMP selama 3 jam.
Selama proses itu, akan dievaluasi secara berkala dan jika semua tidak ada kendala, maka akan terus ditingkatkan dengan catatan, siswa telah mendapatkan izin dari orang tua.
"Bagi siswa yang tidak mendapatkan izin, maka tetap difasilitasi PJJ (pembelajaran jarak jauh)," ungkap dia.
Sebab, meskipun sudah diberlakukan pembelajaran tatap muka, Dinas Pendidikan dalam satu Minggu menurutnya masih menerapkan pembelajaran daring.
Baca juga: BREAKING NEWS : Warga yang Dinyatakan Positif dari Klaster Takziah di Plalangan Sleman Bertambah
Artinya pembelajaran nantinya diberlakukan secara kombinasi.
Belajar tatap muka jalan, dan belajar daring juga dipertahankan.
"Istilahnya kombinasi. Kita nggak bisa langsung frontal. Harus hati-hati. Tatap muka kami buka dengan ujicoba sangat terbatas," kata dia.
Dasar hukum pembelajaran tatap muka, akan diatur melalui Surat Edaran Bupati Sleman, dan ditindaklanjuti dengan petunjuk teknis dari Kepala Dinas Pendidikan.
Nantinya, kapasitas siswa dalam satu ruang kelas dibatasi.
Maksimal hanya separuhnya atau 50 persen saja. Lalu, siswa datang ke sekolah hanya keperluan untuk belajar.
Kegiatan selain itu tidak diperbolehkan.
"Seperti olahraga, praktek maupun Kantin, belum boleh," ujar Ery. ( Tribunjogja.com )