Ramadan 1442 Hijriah
Amalan-amalan Sunah yang Bisa Dikerjakan di Bulan Syaban Sebelum Ramadan 1442 Hijriah
Ada beberapa keutamaan dan sunnah yang dianjurkan di Bulan Sya'ban ini. Satu di antaranya adalah memperbanyak puasa sunah.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Rina Eviana
Tribunjogja.com - Bulan Syaban atau bulan Ruwah termasuk bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Dalam kalender Hijriah, bulan Syaban merupakan bulan sebelum Ramadan.
Ada beberapa keutamaan dan sunnah yang dianjurkan di Bulan Syaban ini.
Satu di antaranya adalah memperbanyak puasa sunah.
Dilansir www.pn-cilacap.go.id, Bulan Sya’ban merupakan bulan yang disukai untuk memperbanyak puasa sunah.
Dalam bulan ini, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah.
Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.
Berikut ini dalil-dalil syar’i yang menjelaskan hal itu:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
Dalam riwayat lain Aisyah berkata:
كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ
“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Daud no. 2431 dan Ibnu Majah no. 1649)
Baca juga: Jelang Ramadan 2021, Ini Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa di Tengah Pandemi
Bulan Kelalaian
Dilansir www.pn-cilacap.go.id, para ulama salaf menjelaskan hikmah di balik kebiasaan Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah di bulan Sya’ban.
Kedudukan puasa sunah di bulan Sya’ban dari puasa wajib Ramadhan adalah seperti kedudukan shalat sunah qabliyah bagi shalat wajib.
Puasa sunah di bulan Sya’ban akan menjadi persiapan yang tepat dan pelengkap bagi kekurangan puasa Ramadhan.
Hikmah lainnya disebutkan dalam hadits dari Usamah bin Zaid R.A, ia berkata: “Wahai Rasulullah SAW, kenapa aku tidak pernah melihat Anda berpuasa sunah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Sya’ban?
Beliau SAW menjawab:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إِلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ
“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Ibnu Khuzaimah menshahihkan hadits ini)
Bulan Menyirami Amalan-amalan Shalih
Di bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, beristighfar, shalat tahajud dan witir, shalat dhuha, dan sedekah.
Nah, untuk mampu melakukan hal itu dengan ringan dan istiqamah, kita perlu banyak berlatih.
Di sinilah bulan Sya’ban menempati posisi sebagai waktu yang tepat untuk berlatih membiasakan diri beramal sunah secara tertib dan kontinu.
Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya.
Abu Bakar Al-Balkhi berkata: “Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman.”
Beliau juga berkata: “Bulan Rajab itu bagaikan angin. Bulan Sya’ban itu bagaikan awan. Dan bulan Ramadhan itu bagaikan hujan.”
Barangsiapa tidak menanam benih amal shalih di bulan Rajab dan tidak menyirami tanaman tersebut di bulan Syaban, bagaimana mungkin ia akan memanen buah takwa di bulan Ramadhan?
Di bulan yang kebanyakan manusia lalai dari melakukan amal-amal kebajikan ini, sudah selayaknya bila kita tidak ikut-ikutan lalai.
Bersegera menuju ampunan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya adalah hal yang harus segera kita lakukan sebelum bulan suci Ramadhan benar-benar datang.
Baca juga: Ini Doa Nabi Muhammad SAW, Doa Sapu Jagat Untuk Kebaikan Dunia Akhirat, Disertai Riwayat
Bulan Persiapan Menyambut Bulan Ramadan
Bulan Sya’ban merupakan bulan latihan, pembinaan dan persiapan diri agar menjadi orang yang sukses beramal shalih di bulan Ramadhan.
Untuk mengisi bulan Sya’ban sekaligus sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, ada beberapa hal yang selayaknya dikerjakan oleh setiap muslim.
Hal yang bisa dikerjakan, meliputi persiapan iman, persiapan ilmu, persiapan dakwah, persiapan keluarga, persiapan mental, dan persiapan jihad melawan hawa nafsu.
Berikut amalan sunah yang bisa dikerjakan di Bulan Sya'ban:
1. Puasa Sunah
Bulan Syaban adalah bulan yang disukai untuk memperbanyak puasa sunah.
Dalam bulan ini, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah. Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.
Berikut ini dalil-dalil syar’i yang menjelaskan hal itu:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
2. Membaca Surat Yasin
Di kalangan umat Islam Nahdlatul Ulama (NU), Nisfu Syaban biasanya diperingati dengan membaca Surat Yasin sebanyak 3 kali.
Selain itu diiringi doa-doa lainnya seperti meminta keberkahan pada umur, harta, dan hajat-hajat lainnya.
Surat Yasin memiliki keutamaan, sebagaimana hadist dari Anas r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda,
لكل شىء قلب وإن قلب القرآن و يس ، . ومن قرأ ديس ، كتب له بقراءته قراءة القرآن عشر مرات
“Sesungguhnya segala sesuatu memiliki inti dan inti Alquran adalah Yasin, barang siapa yang membaca Surat Yasin, maka Allah menuliskan baginya dikarenakan membacanya, pahala membacanya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Tirmidzi).
Selain Surat Yasin, juga boleh membaca surat-surat pada Alquran lainnya atau menghatamkan Alquran sekaligus.
Setelah membaca Surat Yasin, kemudian lanjut doa.(*)