Bambang Sujatmoko Atlet Binaraga PON DIY Lakukan Diet dengan Makan 8 Kali Sehari
Atlet Binaraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kali ini tengah sibuk berlatih untuk mempersiapkan dirinya bertanding di Pekan Olahraga Nasional
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Atlet Binaraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kali ini tengah sibuk berlatih untuk mempersiapkan dirinya bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Ia juga meyakinkan bakal meraih medali emas di ajang empat tahunan itu, dan mempersembahkannya untuk masyarakat di DIY.
"Yakin dapat medali emas dong," jawabnya.
Persiapkan yang diungkapkannya telah mencapai sekitar 50 persen, sisanya, Bambang masih harus menaikan berat badan sampai ke 73-74 kilogram.
Lalu saat mendekati hari pertandingan, Bambang akan menurunkan berat badannya lewat latihan fisik yang intens sebanyak delapan kilogram, lantaran ia akan bermain di kelas 65 kilogram.
Baca juga: Ditemukan 35 Kasus Konfirmasi Covid-19, Pemkot Yogyakarta Batasi Kegiatan Warga Jogokariyan
"Biasanya nanti kalau empat bulan menjelang event baru nurunin berat badan, berat 73, saya harus nurunin 8 kg, saya main di 65, kalau lebih bagus di 63," katanya pada Tribun Jogja, tempo hari.
Tak lupa pola makan yang dilakukan Bambang juga dinilainya musti disiplin jika ingin meraih hasil yang maksimal.
Selama masa pelatihan hingga pada hari pertandingan, pantang bagi Bambang makan makanan pokok orang Indonesia yakni nasi.
Lalu karbohidrat yang ia dapat tidak lain dari makanan alternatif seperti kentang, pisang, dan ubi, adapun protein harus cukup juga makanan berserat yang kebanyakan berasal dari buah-buahan.
Bahkan, porsi makan pria asli kelahiran Aceh ini harus mencapai delapan kali sehari.
"Makan saya sedikit-sedikit, tapi sering, nah itu justru untuk saya kebutuhan dietnya, yang saya makan tentu makanan yang rebusan semua," tuturnya.
Sedikit kisah soal Bambang yang merantau ke Yogyakarta dari Aceh awalnya untuk berkuliah pada tahun 1995.
Di akhir semester sambil menyelesaikan skripsi tahun 1999, Bambang ikut fitness untuk menjaga kondisi tubuh.
Setelah lulus, lama kelamaan, tubuh yang dibentuk melalui fitness selama itu, memukau senior Bambang, akhirnya ia disarankan untuk mencoba ikut kejuaraan binaraga.
Akhirnya setelah lama tinggal di Yogyakarta, Bambang resmi memindah keterangan KTP-nya ke Sleman, DIY.