Sarjana Keguruan Asal Magelang Ini Sukses Buka Usaha Barber Shop, Omzet Rp 60 Juta per Bulan

"Saya cari tempat pangkas rambut di Tegalrejo semuanya penuh. Saya jadi berpikir, nampaknya usaha ini sangat menjanjikan. Tidak ada matinya.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Suasana salah satu barber shop milik Roxy yang berada di Magelang 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Jeli melihat peluang adalah kunci dalam berwirausaha.

Pengalaman sehari-hari kadang kala menjadi pijakan awal untuk mulai berpikir menggeluti usaha sendiri.

Seperti yang dialami pemuda asal Magelang ini, meski lulusan perguruan tinggi, dirinya memutuskan untuk memulai usaha sendiri dan sukses menangguk cuan.  

Adalah Rexy Dandy Prasetyo, pemuda asal Dusun Sekayung, Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang yang sukses dengan usaha barber shop miliknya.

Tidak kurang dari Rp 60 juta diperolehnya setiap bulan dari bisnis potong rambut itu.   

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu RT di Kaliurang Sleman Diberlakukan Lockdown, Puluhan Warga Terpapar Covid-19

Rexy sendiri merupakan sarjana lulusan tahun 2018 Universitas Tidar Magelang (Untidar) jurusan FKIP Bahasa Indonesia.

Pria kelahiran 25 tahun lalu ini, memang memiliki keinginan kuat untuk berwirausaha. 

"Saya memang ingin buka usaha, tidak ingin bekerja kantoran," katanya.

Maka usaha pangkas rambut menjadi pilihannya. Dirinya merasa yakin usaha ini tidak pernah mati.

"Karena sudah menjadi kebutuhan setiap orang," imbuhnya.

Ditambah lagi pengalamannya saat menjelang lebaran lalu.

Saat akan potong rambut, ia kesulitan mencari tukang pangkas. Hampir semua penuh, dari pagi hingga malam. 

"Saya cari tempat pangkas rambut di Tegalrejo semuanya penuh. Saya jadi berpikir, nampaknya usaha ini sangat menjanjikan. Tidak ada matinya. Selama masih ada anak sekolah, maka usaha ini akan terus ada," imbuh pria bertubuh gempal ini.

Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang, maka begitu lulus ia langsung mengeksekusi apa yang menjadi angannya.

Ia mendirikan barber shop di wilayah Tegalrejo Kabupaten Magelang. Usahanya ini diberi nama "Evo Barber Shop".

Saat mendirikan, ia juga tidak mau merepotkan orang tuanya yang seorang petani.

Tabungan yang dimiliki ia bedah seluruhnya. Masih ditambah investaris yang dimiliki berupa kamera. 

Ia mengatakan, semasa kuliah, ia memiliki usaha kecil-kecilan menjadi tukang potret pernikahan.

Namun karena merasa usaha ini banyak saingan dan kurang menjanjikan, maka ia mulai mengurangi job.

Saat membuka usaha ini, Rexy mengaku belum memiliki tukang potong rambut.

Semuanya benar-benar dari nol. 

"Namun Alhamdullilah, setelah tanya sana sini, saya ketemu teman yang pernah bekerja potong rambut. Maka ia saya rekrut sampai sekarang," ucapnya.

Berjalan enam bulan, usahanya ini berkembang pesat.

Apalagi, banyak fasilitas yang ada di Evo Barber Shop. Seperti free WiFi, keramas, dan hair tonic serta pijat.

Ongkosnya juga murah hanya Rp 15 ribu. 

Ia juga menekankan kepada karyawan untuk mengedepankan keramahan agar pelanggan menjadi senang. 

Bahkan kini ia sudah berani membuka cabang di Sayangan Muntilan, Brojonalan Borobudur, depan Pasar Salaman dan Tempuran. 

"Berarti total sudah punya lima barber shop," imbuhnya.

Baca juga: Pintu Ruang Tahanan Lupa Dikunci, Polres Gunungkidul Buru Tahanan Kabur dari Mapolsek Gedangsari

Dari lima barber shop ini, setiap hari ia bisa mengantongi Rp 2 juta atau Rp 60 juta per bulan.

Penghasilan itu masih kotor, karena harus dibagi dengan tukang potong rambutnya. 

"Kita bagi fifty-fifty, sehingga tukangnya merasa senang," ujarnya.

Saat ini ia memiliki 12 orang karyawan. Setiap cabang ada 2-3 karyawan. Usahanya ini di dibuka dari pukul 09.00-21.00 WIB.

Putra dari pasangan Sanyoto dan Susanti ini ingin membuka cabang lagi. Ia juga sudah membuka waralaba dengan modal yang cukup terjangkau. 

"Dari lima cabang yang ada, satu diantaranya merupakan waralaba," ungkapnya.

Rexy mengatakan, usahanya ini semata-mata ingin ikut menolong orang lain yang belum memiliki pekerjaan.

Apalagi di musim pandemi Covid-19 saat ini, mencari pekerjaan cukup sulit, sehingga orang harus berpikir kreatif. (jsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved