Internasional
Militer Houthi Kirim Drone dan Luncurkan Rudal ke Pusat Industri Minyak Arab Saudi
Pasukan militer Arab Saudi dan Houthi saling balas dengan meluncurkan rudal.
TRIBUNJOGJA.COM, RIYADH - Pasukan militer Arab Saudi dan Houthi saling balas dengan meluncurkan rudal.
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi awalnya melancarkan serangan terhadap sasaran militer Houthi di Sanaa, dan wilayah Yaman lain pada hari Minggu.
Serangan tersebut kemudian dibalas oleh milier Houthi dengan menyasar pusat industri minyak.
Saudi Aramco sebagai perusahaan minyak terbesar dunia turut menjadi korban.
Dilansir dari Reuters, kelompok Houthi Yaman mengirimkan drone dan rudal ke jantung industri minyak Arab Saudi pada hari Minggu (7/3/2021) di kawasan Ras Tanura.
Pihak Houthi sudah mengonfirmasi serangan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka menyerang sasaran militer di kota Dammam, Asir, dan Jazan di Saudi.
Kementerian Energi Saudi secara resmi juga mengumumkan pusat kilang minyak negara di Ras Tanura telah menjadi sasaran serangan drone dan rudal yang datang dari arah laut.
Ras Tanura menjadi satu titik penting Saudi, karena merupakan situs kilang minyak dan fasilitas pemuatan minyak dari lepas pantai yang terbesar di dunia.
"Tindakan sabotase semacam itu tidak hanya menargetkan Kerajaan Arab Saudi, tetapi juga keamanan dan stabilitas pasokan energi ke dunia, dan juga ekonomi global," ungkap juru bicara kementerian.
Baca juga: Dendam Kesumat Pria di Sumenep, Bacok Bocah 9 Tahun Hingga Tewas Setelah Cekcok dengan Ayah Korban
Baca juga: Diiming-imingi Rp100 Juta Hadiri KLB Partai Demokrat, Tapi Hanya Terima Rp5 Juta, Kader Ini Menyesal
Dilaporkan bahwa pecahan rudal balistik jatuh di dekat kompleks perumahan di Dhahran yang merupakan kawasan milik Aramco. Untungnya, serangan tersebut tidak menimbulkan korban serta kerusakan properti.
Serangan Houthi kali ini memaksa Saudi untuk menutup sementara lebih dari setengah produki minyak mentahnya.
Hal itu mendorong harga minyak mentah Brent melonjak di atas 70 dollar AS/barel, sebagai level tertinggi sejak Januari 2020.
Pada Minggu, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan, kelompoknya telah mengirimkan 14 drone dan menembakkan 8 rudal balistik dalam lanjutan operasi di jantung Arab Saudi.
Serangan Houthi semakin gencar dilakukan terutama setelah Amerika Serikat (AS) dan PBB mendorong gencatan senjata untuk menghidupkan kembali negosiasi politik yang macet untuk mengakhiri perang.
Pada Kamis (4/3) pekan lalu, Houthi juga menembakkan rudal ke pabrik distribusi produk minyak Aramco di kota Jeddah. Tangki penyimpanan minyak Aramco dilaporkan terkena dampak langsung.