Diiming-imingi Rp100 Juta Hadiri KLB Partai Demokrat, Tapi Hanya Terima Rp5 Juta, Kader Ini Menyesal

Pasca-kongres luar biasa Partai Demokrat di Deli Serdang, muncul pengakuan para peserta soal iming-iming uang ratusan juta kepada kader yang hadir

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Tangkapan layar dari Mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas saat memperlihatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrat miliknya. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pasca-kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, muncul pengakuan para peserta soal iming-iming uang ratusan juta kepada kader yang hadir.

Salah satunya disampaikan oleh Mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara Gerald Piter Runtuthomas.

Gerald mengaku dirinya ikut kegiatan KLB yang digelar oleh kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono karena iming-iming uang Rp100 juta.

Namun setelah kegiatan berakhir, iming-iming uang Rp100 juta tersebut tak terbukti.

Bahkan uang yang didapat jauh dari iming-iming yang sebelumnya disampaikan.

Hal itu diungkapkan Gerald dalam video testimoni yang ditayangkan dalam konferensi pers AHY pada Senin (8/3/2021) melalui akun Youtube Agus Yudhoyono.

"Saya ikut karena diiming-imingi uang yang besar, Rp 100 juta. Yang pertama, kalau saya tiba di lokasi maka dapatkan 25 persen dari Rp 100 juta yaitu Rp 25.000.000, selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu Rp 75 juta," kata Gerald dalam video tersebut.

"Tetapi nyatanya, kita cuma dapat uang Rp 5 juta," ujar dia.

Baca juga: Demokrat Terbelah, Jhoni Allen Jadi Sekjen Kubu KLB, Ini Pengurus Demokrat Yang Dipimpin Moeldoko

Baca juga: Partai Demokrat Klaten Tolak KLB dan Nyatakan Setia Bersama Ketua Umum AHY

Gerald menuturkan, sejumlah peserta KLB pun protes karena uang yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

Peserta KLB yang protes itu antara lain berasal dari Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara, termasuk dirinya.

Ia tidak terima hanya mengantongi Rp 5.000.000 karena merasa telah berkorban dengan melawan ketua DPC di daerahnya untuk dapat hadir di KLB tersebut.

"Kami berontak karena tidak sesuai harapan, tiba-tiba dipangil dan ditambahi uang Rp 5 juta oleh bapak M Nazaruddin," ujar dia.

Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada ketua DPC, ketua DPD, dan AHY karena telah mengikuti KLB dengan iming-iming uang berjumlah besar.

Menanggapi itu, AHY memaafkan perbuatan Gerald seraya memaklumi pergulatan batin yang dialami Gerald ketika diiming-imingi uang untuk mengikuti KLB.

"Saya juga tidak membayangkan pasti bergemuruh rasa hatinya, di satu sisi sangat berat untuk berangkat ke Deli Serdang tapi di sisi lain mungkin dia punya kebutuhan. Nah, yang jahat itu siapa sekarang?" kata AHY.

Menurut AHY, testimoni tersebut menunjukkan adanya praktik politik yang tidak adil dan tidak etis.

Ia mengatakan, dunia politik semestinya menjadi tempat untuk mengabdi, bukan semata-mata menjadi cara untuk berkuasa.

"Kita tidak bisa lagi berkompetisi dengan cara-cara yang tidak fair dan tidak sehat. Karena kompetisi yang tidak fair dan tidak sehat itulah yang mengurungkan niat putra putri terbaik bangsa untuk masuk dalam gelanggang politik," ujar AHY.

Diberitakan sebelumnya, KLB yang digelar oleh kubu kontra-AHY di Deli Serdang pada Jumat (5/3/2021) menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Namun, AHY menyebut KLB tersebut ilegal karena tidak memenuhi syarat penyelenggaraan KLB yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.

Berdasarkan AD/ART, KLB baru dapat diselenggarakan jika disetujui dan diikuti oleh sekurang-kurangnya 2/3 ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 1/2 ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Indonesia.

Selain itu, KLB juga mesti disetujui oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Faktanya, menurut AHY, syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi oleh penyelenggara KLB Deli Serdang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Kader Demokrat Diiming-imingi Rp 100 Juta untuk Ikut KLB, Nyatanya Cuma Terima Rp 5 Juta

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved