Buah Bibir
Cerita Amalina, Selalu Merasa Tertantang Bekerja di Lapangan dan Bertemu Orang Banyak
“Aku masih ingat, dulu event pertamaku itu di acara rapat koordinasi nasional (rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), sekitar tahun 2018,
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
“Setelah AG, enggak selesai. Aku langsung melanjutkan pekerjaan ke Asian Para Games (APG). Ini agenda Torch Relay atau pawai obor APG dulu,” jelasnya.
Di event itu, Lina tidak menjadi tim registrasi. Ia ambil bagian sebagai tim yang membantu booking pesawat dan kamar hotel untuk para peserta menuju daerah.
“Kalau pawai obor itu agendanya di daerah-daerah juga. Untuk menyambut APG gitu lah,” tambahnya.
Baru di hari terakhir acara pawai obor yang ditempatkan di Jakarta, Lina menjadi pengawas.
Tidak lama beristirahat, kemampuan Lina memanajemen kegiatan kembali digunakan bulan Desember 2018.
Saat itu, Lina harus memilih antara mengikuti kegiatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) atau Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
“Aku ikut yang Kemenkeu. Di situ, aku di bagian sekretaris, bagian cetak sertifikat, atur jadwal konsumsi panitia Kemenkeu dan staff,” bebernya lagi.
Meski dengan jadwal cukup padat, Lina tetap menyukai kerja di lapangan.
Pada dasarnya, perempuan asli Terban, Kota Yogyakarta ini suka dengan tantangan baru.
“Justru, kalau di kantor, menghadap komputer terus itu capek malah. Capek pikiran kalau enggak ada event,” ungkapnya sembari tertawa.
Keseruan bertemu banyak orang dalam beberapa waktu membuat Lina harus mengingat wajah para tamu.
Jika tidak, maka ia akan kesulitan mengidentifikasi siapa saja yang sudah datang.
“Iya, itu seru banget bagaimana harus belajar mengontrol event yang agak ruwet. Belum lagi kalau klien minta hal dadakan,” terangnya mengingat kejadian lucu.
Salah satu kejadian yang masih diingat di benaknya kini adalah ketika dia menjadi karyawan magang di Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu selama sebulan.
Ia diharapkan menjadi jembatan antara EO dan Kemenkeu.