Akhiri Kerjasama dengan Listianto Raharjo, PSS Sleman Gaet Eks Pelatih Kiper Borneo FC
Musim 2021 ini, posisi pelatih penjaga gawang PSS Sleman dipercayakan pada Carlos Salomao, yang sebelumnya bersama Borneo FC.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PSS Sleman resmi mengumumkan jajaran official tim yang akan menakhodai Laskar Sembada di kompetisi musim 2021 mendatang.
Tak ada perbedaan signifikan dari jajaran official tim yang diumumkan, sebab posisi head coach masih dipercayakan pada pria asal Serbia, Dejan Antonic.
Di musim 2021 ini, Dejan masih didampingi asisten pelatih senegaranya, Mladen Dodic.
Namun tak ada lagi nama Listianto Raharjo yang sejak musim kompetisi 2018 silam mengisi posisi pelatih penjaga gawang.
Musim 2021 ini, posisi pelatih penjaga gawang dipercayakan pada Carlos Salomao, yang sebelumnya bersama Borneo FC.
Sedangkan posisi manajer dan asisten manajer PSS musim ini tetap diemban oleh Danilo Fernando dan legenda hidup Super Elja, M Eksan.
"Selamat bertugas, official team PSS musim 2021! Berikan 100% kemampuan pikiran dan tenaga demi membawa Super Elja berprestasi di Liga Indonesia," tertulis pada caption postingan di akun instagram resmi PSS Sleman.
Baca juga: Guilherme Batata Resmi Tinggalkan PSS Sleman, Berikan Ucapan Spesial untuk Sosok Seto Nurdiyantoro
Baca juga: Zah Rahan Krangar Resmi Tidak Diperpanjang Kontraknya, Bagaimana Posisi Gelandang PSS Sleman?
Sekadar informasi, karier Carlos Salomao di Borneo FC terbilang singkat.
Ia didatangkan sebagai suksesor pelatih kiper sebelumnya, Luizinho Passos, yang bergabung dengan Persib Bandung.
Di bawah Luizinho, Borneo melahirkan deretan kiper berkualitas, salah satunya Nadeo Argawinata, yang kini membela Bali United.
Ya, musim kompetisi Liga 1 2020 lalu sedianya menjadi yang perdana bagi Salomao berkarier di Indonesia.
Adapun selama berada di Borneo FC, Salomao bekerja keras untuk menempa Gianluca Pandeynuwu, Mochammad Diky Indrayana, Muhammad Zulfikri dan Pualam Bahari.
Ia membuat mereka menjadi lebih sigap dalam mengawal mistar gawang.
Sayang, nasib Liga 1 2020 kemudian tidak jelas, karena tidak dapat izin dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk dilanjutkan. (TRIBUNJOGJA.COM/ Hanif Suryo)