ADVERTORIAL

Layanan MRI dan Layanan Lainnya Akan Hadir di RSA UGM Tahun Ini

Pada April 2021 mendatang, RSA UGM akan meluncurkan layanan MRI untuk pencitraan gambar dalam demi menyokong diagnosis.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Humas RSA UGM
RSA UGM 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagai rumah sakit (RS) Tipe B, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dilengkapi dengan dokter dan layanan standar, di antaranya layanan spesialis dasar, spesialis penunjang, spesialis lainnya, dan konsultan. 

Direktur Utama RSA UGM, dr Arief Budiyanto, PhD, SpKK(K) menjelaskan, di era pandemi, secara umum layanan RSA UGM dibagi 2, yakni khusus COVID-19 dan non COVID-19. 

Zonasi khusus untuk COVID-19 terletak di Gedung Arjuna dan Yudistira.

"Di situ one stop service, artinya pendaftaran di situ, screening di situ di ruang khusus, pasien dirawat, melakukan pembayaran, dan mengambil obat juga di situ," ungkap Arief kepada Tribunjogja.com.

Baca juga: Masuki Usia Ke-9, RSA UGM Bangkit dan Berjaya Lawan Pandemi

Selain itu, di gedung khusus COVID-19 juga terdapat layanan screening, rapid test antigen, rapid test antibody, dan GeNose test. 

Sementara, di area layanan non COVID-19 terdapat layanan rawat darurat, jalan, dan inap.

Sejak masa pandemi, RSA UGM berinovasi mengeluarkan layanan Jumpa Dokter yang berupa layanan telemedicine. 

RSA UGM juga melayani pasien BPJS dan non BPJS.

Ada pula layanan medical check up dan home care.

Pada April 2021 mendatang, menurut Arief, RSA UGM akan meluncurkan layanan peralatan baru, yakni MRI.

Baca juga: Dokter Spesialis THT-KL RSA UGM Jelaskan Soal Covid Tongue, Perubahan Lidah Pada Pasien Covid-19

"Ini layanan baru kami yang menggunakan alat canggih, untuk pencitraan gambar dalam demi menyokong diagnosis," imbuhnya. 

Arief menambahkan, pihaknya juga menyiapkan layanan onkologi yang kemungkinan dimulai Maret atau April dikarenakan pasien kanker yang semakin banyak. 

Selain itu, akan diadakan pelayanan minimal invasive surgery untuk tulang belakang, sehingga pasien tidak harus rawat inap.

Jika operasi terbuka biasa, pasien bisa hingga 5 hari rawat inap. 

"Layanan mata juga kami usahakan, mudah-mudahan tahun ini bisa berjalan. Pelayanan umum estetik juga kami rencanakan, mudah-mudahan tahun ini bisa berjalan," lanjutnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved