Serie A

INTER MILAN: Inilah Alasan Kenapa Nerazzurri Bakal Raih Scudetto & Rival Terberatnya

Mantan bek tengah AC Milan Alessandro Costacurta menyatakan, Inter Milan menjadi favorit untuk memenangkan Scudetto musim ini

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
MIGUEL MEDINA / AFP
Romelu Lukaku dan Antonio Conte setelah Inter membuka skor di Liga Italia Serie A AC Milan vs Inter Milan pada 21 Februari 2021 di stadion San Siro di Milan. 

Setelah golnya dalam pertandingan ini, pemain tim nasional Belgia berusia 27 tahun, Lukaku sekarang memiliki 24 gol. gol dalam 31 penampilan di semua kompetisi musim ini.

Hingga saat ini, duet luar biasa Inter Milan Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez telah mencetak 10 dari 14 gol terakhir yang dicetak Nerazzurri di Serie A.

Lukaku telah mencetak enam dari gol-gol ini dengan gol terbarunya datang dalam kemenangan 3-0 atas Genoa, sementara Lautaro mencatatkan empat gol lainnya dan gol terakhirnya datang dalam kemenangan 3-0 Milan Derby atas AC Milan.

Jika digabungkan, total koleksi gol kedua pemain adalah 39 gol.

Kritik untuk Inter

Matteo Darmian dan Lautaro Martinez di Serie A Italia Inter Milan vs Genoa pada 28 Februari 2021 di stadion San Siro di Milan.
Matteo Darmian dan Lautaro Martinez di Serie A Italia Inter Milan vs Genoa pada 28 Februari 2021 di stadion San Siro di Milan. (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Namun di balik performa dominan dan konsisten Inter Milan, ada satu hal yang disebut harus menjadi perhatian Antonio Conte.

Gaya membangun permainan Nerazzurri mendapat kecaman dari jurnalis Italia Fabio Caressa, yang menyarankan agar Nerazzurri tidak memainkan permainan passing yang ekspansif.

Stasiun radio Italia Radio Deejay hari ini, jurnalis Caressa mengulangi komentar mantan striker Nerazzurri Antonio Cassano bahwa Inter tidak memainkan sepakbola yang menarik dan terlalu mengandalkan Lukaku.

“Cassano tidak menyukai gaya permainan Inter dan saya juga tidak,” kata Caressa. "Saya menggarisbawahi bahwa Inter bisa mencetak gol indah, mulai dari dalam dan membangun.

"Inter bukanlah contoh yang baik dari tim yang membangun dari belakang dan melalui tim, karena mereka sering meluncurkan bola panjang ke depan.

“Begitu pula, mereka sering mencetak gol dari menekan dan merebut bola kembali. Ketika data yang diberikan kepada saya menunjukkan sebaliknya, saya akan mempercayainya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved