Rubrik Otomotif Gaspol 52: FR70 Cikal Bakal Bebek Suzuki di Indonesia yang Menolak Punah

Suzuki FR70 ini baru dibeli Deni pada pertengahan 2020. Menariknya, mulanya Deni justru tak mengetahui apabila FR70 ini merupakan motor bebek

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Hanif Suryo
Suzuki FR70 hasil restorasi Deni Satria 

TRIBUNJOGJA.COM - Saat ini tren restorasi motor memang banyak dilakukan para pecinta otomotif tanah air. Ya, restorasi adalah mengembalikan bentuk atau wujud kendaraan layaknya tampilan orisinal.

Seperti yang dilakukan oleh pria asal Kalasan Sleman, Deni Satria misalnya, ia merestorasi FR70 tahun 1974, motor bebek cikal bakal Suzuki di Tanah Air.

Suzuki FR70 ini baru dibeli Deni pada pertengahan 2020. Menariknya, mulanya Deni justru tak mengetahui apabila FR70 ini merupakan motor bebek legendaris dari Suzuki yang kali pertama mengaspal di Indonesia. Sebab, ia memutuskan membeli motor ini lantaran desain bodynya yang unik.

"Sebelumnya saya bekerja di hotel. Tapi dengan keadaan seperti sekarang ini (pandemi Covid-19), saya kemudian dirumahkan. Singkat cerita, saya iseng buka Facebook, dan dari situ tahu kalau motor lawas ini tengah naik daun terutama motor-motor 2-tak," ujar Deni Satria ditemui Tribun Jogja di kediamannya di Kalasan, beberapa waktu lalu.

Baca juga: BREAKING NEWS: KEBAKARAN, Gedung Pasca Sarjana Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Dilalap Jago Merah

"Karena saya basicnya memang suka motor lawasan sewaktu dulu masih berkuliah, makanya saya kepikiran beli motor lawasan diperbaiki. Nah ketika ada yang posting untuk menjual motor FR70 ini, tanpa pikir panjang saya langsung hubungi untuk saya beli," lanjutnya.

"Sebab seumur hidup, 37 tahun, jujur baru pertama kali saya melihat motor Suzuki FR70. Apalagi bentuknya antik, ada jambulnya. Kalau motor bebek lawas lainnya mungkin sudah sering ya," tambahnya.

Sekadar informasi, Suzuki memasukkan motor bebek pertamanya ini secara resmi ke Indonesia pada tahun 1973, namun Suzuki mulai mendistribusikan motor bebeknya secara resmi pada tahun 1974 melalui PT. Indo Hero Steel & Engenering.  

Motor ini juga acapkali dijuluki sebagai 'FR Jambul'. Mungkin penamaan jambul bermula dari posisi speedometer Suzuki FR70 yang lebih tinggi dari stang kemudi.

Suzuki memasarkan Suzuki FR70 sejak tahun 1974 sampai tahun 1980-an dan dilanjutkan dengan FR80 atau yang sering disebut dengan Suzuki Family. 

Memang sebelumnya ada beberapa motor bebek Suzuki yang masuk ke Indonesia seperti Suzuki U50. Berdasar informasi yang dihimpun dari beberapa sumber, Suzuki U50 merupakan motor bantuan pemerintah Jepang pada Indonesia pada tahun 1968.

Saking lawasnya motornya, tak heran apabila pertama kali Suzuki FR70 ini dibeli oleh Deni, dalam kondisi bahan alias apa adanya. 

"Waktu pertama kali beli sih bisa dibilang dalam kondisi bahan. Suara mesinnya sudah kasar sekali, ya wayahe dandan kabeh lah. Dalam kondisi repaint ala kadarnya seperti cat kuasan," terang Deni.

"Namun beberapa part orisinil masih utuh, seperti spion, speedometer, mika stoplamp belakang, dan beberapa part lainnya, kemudian saya jual. Sebab saya ingin merestorasi Suzuki FR70 sebisa mungkin mendekati orisinil dan baru," tambahnya.

Wani Perih Berburu Sparepart

Proses restorasi Suzuki FR70 milik Deni dimulai sekira Mei 2020, dan baru benar-benar rampung dikerjakan pada pertengahan Februari 2021. 

Dijelaskan Deni Satria, proses restorasi diawali dengan memperbarui bagian dalam mesin, baru kemudian mempecantik tampilan body dan kelengkapan aksesoris.

"Seher, ring seher, laker bandul, semua saya ganti baru dan ori. Saya tidak mau ketika di jalan motor ini mengalami masalah. Kalau tampilan luarnya seperti baru, bagian dalam (mesin) tentunya juga harus baru," ujar Deni.

"Bagian ori lainnya dari motor ini tetap saya pertahankan seperti sasis, tromol depan/ belakang, tangki motor, dan beberapa bagian motor lainnya cuma saya poles saya, agar tampak seperti baru dengan di-chrome. Ya sekira 30 sampai 40 persen part yang dipertahankan dari bawaan motor, sisanya saya ganti dengan part New Old Stock (NOS)," ujarnya.

Ya, menurut Deni proses restorasi sebenarnya hanya singkat. Namun yang butuh waktu yakni berburu part-part yang dibutuhkan dalam upaya mengembalikan bentuk atau wujud Suzuki FR70 layaknya tampilan orisinal.  

"Cari partnya ibaratnya wani perih banget, karena harus mengumpulkan partnya satu per satu. Misal sein didapat dari Jawa Timur, sayap (Dek Legshield) saya dapat di Jawa Barat, ada part yang didapat dari Sumatera dan Kalimantan," ujar Deni.

"Harus sabar menunggu, sabar hunting partnya, dan harga berapapun saya beli, yang penting ori dan baru alias New Old Stock," lanjutnya.

"Jadi kalau bicara soal biaya restorasi, relatif tentunya. Apalagi orang-orang bilang part-part orisinil Suzuki FR70 ini barang gaib, saking susah carinya," tambahnya.

Menolak Punah

Mengaspal pertama kali di Tanah Air hampir setengah abad lalu, tak heran apabila populasi Suzuki FR70 kini langka ditemui. Tak heran, harganya mulai melambung seiring jadi incaran para kolektor.

"Memang dulu harganya jatuh, tapi sekarang bisa dibilang harganya tinggi karena memang cari partnya susah, unitnya terbatas. Itu pula yang menyebabkan FR70 ini semakin lama unitnya semakin habis. Setelah langka, kini jadi buruan lagi," ujar Deni.

"Setelah ngobrol dengan sesama pecinta Suzuki lawas, ternyata FR70 ini sudah banyak yang dirongsok, part-partnya di belah, kemudian dijual kiloan. Dulu motor ini dibilang aneh secara bentuk karena ada jambulnya, maka orang dulu mungkin jarang mau pakai, berbeda dengan Honda C70 yang secara bentuk lebih futuristik," lanjutnya.

Beberapa waktu lalu, Suzuki FR70 milik Deni yang baru selesai direstorasi  mencuri perhatian pecinta motor lawas setelah fotonya diunggah melalui grup Facebook 'Suzuki Klasik Indonesia'. Benar saja, puluhan pesan singkat langsung ia terima, dari pecinta Suzuki klasik yang tertarik meminang motornya.

"Saya posting agar pecinta motor lawas khususnya jadi semangat, ternyata motor FR70 ini masih ada, tidak lagi malu dan justru bangga mengendarai lagi motor ini. Harapannya bisa jadi inspirasi, biar FR70 ini tidak punah, tidak terbengkalai, juga sebagai sarana sharing sesama owner FR70," pungkas pemilik akun instagram @deni.satria27 ini.

Baca juga: INTER MILAN - Statistik Performa Apik dan Produktivitas Gol Nerazzuri Asuhan Antonio Conte

Spesifikasi Suzuki FR70
Mesin
Tipe mesin : 2 tak, berpendingin udara, katup rotary
Volume silinder : 69 cc
Diameter x Langkah : 49 x 42 mm
Tenaga maksimum : 6.8 hp (5.1 kW)/ 5,500 rpm
Torsi maksimum : 8.04 Nm (0.82 kg-m)/ 4,500 rpm
Transmisi : 3 kecepatan
Kaki kaki
Rem depan : Tromol
Rem belakang : Tromol
Suspensi depan : Leading link
Suspensi belakang : Swingarm dengan 2 shockbreaker
Kelistrikan
Aki : 6V. (Han)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved