Kabupaten Bantul

Cemari Lingkungan dan Timbulkan Bau, Pemotongan Ayam di Bantul Diminta Pindah

Warga sekitar merasa terganggu akan bau busuk dan limbah yang mencemari lingkungan. 

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Petugas kalurah mendatangi tempat pemotongan ayam di Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul karena limbahnya mecemari lingkungan dan menimbulkan bau tak sedap, Minggu (14/02/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tempat pemotongan ayam di Padukuhan Gunungan, Sumbermulyo, terpaksa pindah.

Pasalnya warga sekitar merasa terganggu akan bau busuk dan limbah yang mencemari lingkungan. 

Lurah Sumbermulyo, Ani Widayani mengatakan pihaknya mendapat kelurahan dari warga sekitar pemotongan ayam yang merasa tidak nyaman.

Menindaklanjuti keluhan tersebut, pihaknya kemudian mendatangi lokasi pemotongan ayam

Dari pantauannya, tempat pemotongan ayam tersebut tidak memiliki tempat pengolahan limbah.

Baca juga: Mengintip Animatronik Dinosaurus Karya Anak Muda Asal Banguntapan Bantul

Dampaknya, air limbah pemotongan ayam mengalir ke pekarang warga sekitar. 

"Saat tim dari Kalurahan memantau tempat pemotongan ayam memang terlihat kotor. Ditambah bau busuk yang menyengat. Kebetulan tempat pemotongan ayam tersebut memang berada di tengah permukiman,"katanya, Minggu (14/02/2021).

Ia melanjutkan tempat pemotongan ayam tersebut adalah rumah tinggal yang digunakan untuk tempat usaha.

Namun dengan adanya pencemaran lingkungan yang menimbulkan ketidaknyamanan, maka pengelola harus memindahkan tempat usahanya.

Dengan syarat jauh dari permukiman warga dan tidak mencemari lingkungan.

Selain memberikan peringatan secara lisan, pihak kalurahan juga memanggil pemilik usaha maupun pemilik rumah untuk membuat pernyataan tertulis. 

"Itu janjinya, supaya tidak ingkar maka kami minta untuk membuat pernyataan secara tertulis,"lanjutnya.

Baca juga: Kisah Warga Bantul Meraup Rupiah dari Budidaya Ikan Cupang

Sementara itu, warga sekitar, Joko menambahkan keluarganya sudah bertahun-tahun terpaksa mencium aroma tak sedap setiap hari.

Sebenarnya, ia dan warga lain ingin menyampaikan keluhan tersebut, namun sungkan.

Hal itu karena pemilik rumah adalah tokoh masyarakat, sedangkan pemilik pemotongan ayam adalah keponakannya.

"Kalau mobil pick (angkutan ayam disembelih) dicuci, air cuciannya meluber ke jalan, membuat jalan becek dan bau. Karena pihak kalurahan sudah bertindak, ya berarti itu memang untuk melindungi masyarakat. Supaya tidak ada pencemaran lingkungan,"tambahnya ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved