Kisah Inspiratif
Kisah Warga Bantul Meraup Rupiah dari Budidaya Ikan Cupang
Dalam sehari, apabila ketersediaan ikan ada, rata-rata bisa menjual 10 - 20 ekor.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Selama masa pandemi Coronavirus Disease-2019 ( COVID-19 ) banyak kegiatan yang bisa membunuh rasa bosan, sekaligus menghasilkan uang.
Satu di antaranya, adalah budidaya ikan cupang.
Banyak orang berburu dengan merogoh kocek ratusan bahkan jutaan rupiah, demi bisa mendapatkan jenis ikan cupang yang diinginkan.
Ikan dengan nama latin Betta itu, kini sedang naik daun di pasaran.
Harganya pun melambung tinggi.
Baca juga: Nanda Raup Rp 2 Juta Perbulan dari Budidaya Maggot
"Harga terendah Rp 50 ribu. Paling tinggi bisa jutaan rupiah. Tergantung kualitas dan corak warna," kata Diki Hidayat, seorang Pembudidaya Ikan Cupang di Krapyak Wetan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Sabtu (13/2/2021).
Menurut dia, harga tersebut merujuk untuk ikan cupang hias dengan spesies Avatar Cooper Gold dan Avatar Gordon.
Dua spesies tersebut saat ini sedang laku di pasaran.
Banyak dicari oleh penggemarnya.
Karenanya, Diki mengaku sedang fokus membudidayakan ikan cupang di dua jenis tersebut.
Hasilnya cukup menggiurkan.
Penjualan dilakukan online di media sosial facebook dengan akun "Go Betta".
Dalam sehari, apabila ketersediaan ikan ada, rata-rata bisa menjual 10 - 20 ekor.
Baca juga: Raup Cuan dari Window Dressing Saat Jelang Akhir Tahun
Menurut dia, budidaya cupang hias memang sangat menguntungkan.
Apalagi di masa pandemi, permintaan sedang tinggi.
"Omzet satu bulan, lebih kurang bisa Rp 4 - 7 juta," ungkapnya.
Diki bercerita, ide budidaya cupang hias berangkat dari kejenuhan.
Selama pandemi, ia mengaku sering melihat-lihat di laman facebook, banyak orang jualan Ikan cupang melalui sistem lelang.
Saat itu, karena tidak ada kegiatan dan lebih banyak waktu di rumah saja, Ia mulai mencoba peruntungan.
Awalnya, ia membeli satu pasang Ikan cupang seharga Rp 1 juta.
Ikan tersebut kemudian di-breeding atau dikembang-biakkan.
Meski, awalnya sulit, usaha itu terus dilakukan hingga menemukan kuncinya.
Baca juga: Budget Film Ratusan Juta Dollar, Mulan Hanya Raup Untung Puluhan Juta di China
Menurut dia, keberhasilan breeding atau budidaya ikan cupang ditentukan oleh ketelatenan dalam mengurus "Burayak" atau ikan cupang anakan pada usia 4 - 14 hari pertama.
"Usia itu Burayak berada di masa kritis. Harus telaten. Jika gagal, maka gagal semua," ungkap dia.
Diki bersama rekan kerjanya, Indra Tullen terus berupaya meningkatkan kapasitas budidaya Ikan cupang, seiring permintaan di pasaran yang kian tinggi.
Saat ini, mereka sudah memiliki 10 boks stereofoam yang digunakan sebagai kolam pembesaran Ikan.
Masing-masing kolam, sanggup menampung sekitar 100 - 300 ekor.
Ikan tersebut disiapkan untuk dapat memenuhi permintaan pasar.
Selama ini, menurutnya permintaan datang hampir dari seluruh kota besar di Pulau Jawa.
"Ada dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Indramayu, Cirebon dan Banten," tuturnya.( Tribunjogja.com )