Pak Manteb Ungkap Kenangan Tiga Hari Sebelum Ki Seno Nugroho Wafat

Ki Manteb Sudarsono saat membawakan Goro-Goro pada 100 hari peringatan wafatnya Ki Seno Nugroho,

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
tribunnews batam/ istimewa
Ki Manteb Sudarsono 

"Sedih mengingat Ki Seno," kenang Ibnu Ginanjar salah satu penonton live streaming di YouTube.

Suasana doa bersama memperingati meninggalnya Ki Seno Nugroho, Senin (9/11/2020)
Suasana doa bersama memperingati meninggalnya Ki Seno Nugroho, Senin (9/11/2020) (Tribun Jogja/ Yudha Kristiawan)

Adapun Zhidieq Eko ikut berkomentar, "brebes mili luh iki duh gusti," ungkapnya.

Untuk diketahui, Kinan adalah putri sulung Ki Seno yang dikenal pandai memainkan alat musik piano.

Kisah Paguyuban Wargo Laras Setelah 100 Hari Ditinggal Ki Seno

Rasa sedih masih menyelimuti Paguyuban Wargo Laras dan segenap keluarga Ki Seno Nugroho. Dalang kondang tersebut telah meninggalkan kita semua sejak 3 November 2020.

Rabu (10/2/2021) adalah peringatan 100 hari kematian dalang kelahiran 1972 itu. Keluarga tidak menggelar acara yang mewah, namun sederhana dengan mengundang beberapa warga sekitar saja.

Tidak boleh ada kerumunan dan semua harus mematuhi protokol kesehatan.

Peringatan 100 hari itu juga disemarakkan dengan wayang Ki Manteb yang memang berniat untuk membantu Ki Seno berjalan di surga.

Kehilangan, Itulah salah satu kata yang keluar dari mulut Gunawan Widagdo, salah satu tim Paguyuban Wargo Laras.

Sejak tahun 2019, Gunawan setia menjadi tim paguyuban yang mengurus bagian pekerjaan.

Hal-hal tentang order, job dan jadwal pentas berada di tangannya. Tidak heran, ia hapal setiap pertunjukan Paguyuban Wargo Laras.

“Sekarang, kami sudah mulai ikhlas, sudah 100 hari. Tapi, pas 7 hari dan 40 hari itu betul-betul kehilangan,” ungkapnya kepada Tribun Jogja, Rabu (10/2/2021) ketika ditemui di Pendopo Tunggu Pawenang.

Paguyuban Wargo Laras yang tetap bersama untuk berkarya melanjutkan warisan Ki Seno Nugroho
Paguyuban Wargo Laras yang tetap bersama untuk berkarya melanjutkan warisan Ki Seno Nugroho (TRIBUNJOGJA.COM / Ardhike Indah)

Selama ini, ia dan Paguyuban Wargo Laras yang selalu mengiringi sering menonton karya Ki Seno Nugroho, baik di YouTube maupun koleksi pribadi.

“Kami sudah merasa terobati hanya dengan melihat aksi beliau di depan wayang. Mau bagaimana lagi, beliau tidak bisa kembali,” bebernya.

Selepas ditinggal Ki Seno, Paguyuban Wargo Laras yang sudah dibentuk sejak masa Ki Suparman, ayah Ki Seno, masih hidup, cukup terombang-ambing.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved