Rangkaian Pentas Wayang Kulit Digelar untuk Peringati 100 Hai Ki Seno Nugroho
Kendati rangkaian prosesi acara digelar secara sederhana namun esensi dari acara sama sekali tak berkurang.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Serangkaian acara digelar untuk memperingati 100 hari Ki Seno Nugroho yang meninggal dunia pada 3 November 2020 lalu.
Pada pada Rabu (10/2/2021) siang hari proses tahlilan dan ruwatan digelar secara sederhana di kediaman almarhum Ki Seno Nugroho yang berada di Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul
Prosesi ruwatan dipimpin oleh Ki Manteb Sudarsono.
Di malam hari, rangkaian pentas wayang kulit pun juga digelar secara terbatas dan tertutup.
Hanya kerabat dan segelintir orang saja yang dapat menyaksikan pertunjukan langsung di lokasi.
• Kisah Paguyuban Wargo Laras Setelah 100 Hari Ditinggal Ki Seno Nugroho, Tetap Bersama dalam Berkarya
Namun pecinta kesenian wayang tetap dapat menikmati sajian pertunjukan melalui siaran di kanal YouTube Dalang Seno.
Pertunjukan malam hari diwali oleh penampilan Kinan, Jenar, dan Alif.
Kinan dan Jenar adalah kakak adik, putri kesayangan Ki Seno Nugroho.
Ketiganya berkolaborasi membawakan lagu tribut untuk mendiang Ki Seno berjudul Kelir Abadi.
Lagu diputar melalui rekaman video klip dan disaksikan seluruh pengunjung yang datang melalui layar tancap.
Setelah itu dilanjutkan penampilan duo dalang Ki Gadhing Pawukir Seno Saputro dan Ki Gadhang Prasetyo. Keduanya putra kesayangan almarhum Ki Seno Nugroho.
Keduanya tampil diiringi alunan gamelan dari kelompok karawitan bentukan Ki Suseno, Wargo Laras.
Pada puncak pergelaran ada penampilan dalang kenamaan dari Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Ki Manteb Sudarsono.
Paman Ki Seno, Margiyono mengungkapkan, kendati rangkaian prosesi acara digelar secara sederhana namun esensi dari acara sama sekali tak berkurang.
• Kinan, Jenar, dan Alif Persembahkan Lagu untuk Mendiang Ki Seno Nugroho
Yakni mendoakan arwah Ki Seno Nugroho.
"Dengan perantara kerabat terhormat mereka yaitu Bapak KH Mantap Sudarsono, dengan tidak memandang prosesi yang sederhana ini, yang terpenting acara ini adalah membacakan doa kepada Allah SWT untuk arwah Ki Seno Nugroho," jelasnya.
"Semoga almarhum Ki Seno Nugroho di tempatkan di surga yang terbaik dan para tamu yang membacakan doa , dapat lepas dari segala marabahaya, berkat acara yang dipimpin Ki Manteb Sudarsono," sambungnya.
Margiyono juga berharap doa yang dipanjatkan dapat memberi manfaat yang baik bagi seluruh masyarakat.
Misalnya membasmi pandemi korona yang saat ini tengah melanda dunia.
"Mudah-mudahan doa di atas menjadi sarana membasmi virus korona. Virus korona dapat segera hilang dan situasi dapat segera kembali seperti sediakala, semuanya dapat berkarya melaksanakan kewajiban," paparnya. ( Tribunjogja.com )