Peringatan Dini BMKG

Peringatan Dini BMKG Rabu 3 Februari Hari Ini, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Berikut

Peringatan Dini BMKG Rabu 3 Februari 2021 Hari Ini, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Berikut

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
BMKG
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Hujan deras disertai angin kencang dan petir diperkirakan masih akan mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia pada Rabu (3/2/2021) hari ini.

Dikutip Tribunjogja.com dari web.meteo.bmkg.go.id, sebanyak 22 provinsi pada hari ini diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas deras disertai angin kencang dan petir.

Sementara sebanyak 6 provinsi diperkirakan akan turun hujan disertai angin kencang dan petir.

Sedangkan satu provinsi lainnya diprediksi akan terjadi angin kencang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pun sudah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada hari ini.

Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia ini menurut BMKG dipicu munculnya wilayah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (kovergensi) yang memanjang Samudra Hindia Selatan Jawa, Pesisir Selatan Jawa, Laut Timor hingga Laut Arafuru.

Hal itu memicu meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut sehingga bisa mengakibatkan cuaca ekstrem.

Baca juga: Potensi Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi, Berikut Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor

 

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 3 Februari 2021: Daftar Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem Esok Hari

Warga DIY Diimbau Waspada

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.

Sebab, hingga April 2021 nanti, fenomena La Nina masih menghantam Indonesia, tidak terkecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ini mengakibatkan cuaca ekstrem di DIY masih sering terjadi, bahkan di dua bulan ke depan.

Musim penghujan akan cukup panjang karena La Nina menyebabkan curah hujan lebih tinggi.

La Nina merupakan fenomena iklim global yang ditandai dengan adanya anomali suhu muka air laut di Samudera Pasifik tengah ekuator.

Di lokasi tersebut, suhu muka air laut lebih dingin dari biasanya hingga mencapai lebih dari minus 1 derajat celcius.

“Kami mengimbau, masyarakat tetap waspada. Tolong perhatikan lingkungan sekitar, perhatikan drainase air di area rumah,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Yogyakarta, Reni Kraningtyas kepada Tribunjogja.com, Selasa (2/2/2021).

Pengecekan drainase itu penting untuk memastikan kemana air akan mengalir.

Jangan sampai ketika hujan lebat, drainase area sekitar tidak bisa menampung air hujan karena ada sumbatan dan membuat banjir.

Menurutnya, cuaca ekstrem ditambah dengan fenomena La Nina ini memberikan dampak cukup signifikan di DIY.

Ada beberapa bencana hidrometeorologi menghadang, seperti banjir dan longsor di setiap titik kabupaten dan kota DIY.

“Bencananya tergantung dari topografi. Kalau di daerah Gunungkidul ya bisa terjadi longsor, Sleman bisa banjir,” tambahnya.

Reni turut mengingatkan masyarakat untuk menebang pohon yang cukup tua atau kurang kokoh.

Hal ini untuk menghindari pohon ambruk menimpa bangunan dan menimbulkan korban jiwa, mengingat angin yang berhembus ketika hujan deras cukup kencang.

“Masyarakat yang merasakan tanda-tanda longsor, segera lapor ke pihak berwenang agar cepat dievakuasi,” tuturnya lagi.

Kata Reni, longsor tidak langsung semerta-merta longsor begitu saja, pasti ada tanda-tanda alam yang menyertai.

Namun terkadang masyarakat mengabaikan pertanda itu.

“Ini diperlukan tindakan pro aktif masyarakat dan pemerintah,” ujarnya.

Dilanjutkan Reni, BMKG juga sudah menyampaikan informasi tentang puncak hujan, fenomena La Nina dan potensi bencana hidrometeorologi ke pemerintah.

Dengan begitu, ada koordinasi di jajaran pemerintah untuk mengantisipasi bila terjadi bencana.

Disinggung mengenai La Nina, Reni menjawab, La Nina sebenarnya adalah fenomena biasa terjadi dan memang membuat curah hujan lebih tinggi.

Namun, menurut pantauan BMKG, La Nina kini sudah masuk di kategori moderat atau sudah mulai melemah di bulan Februari hingga April 2021.

“Prediksi kami, puncak La Nina ini mulai di bulan Desember, Januari dan Februari,” paparnya.

Musim pancaroba yang akan terjadi sekiranya di bulan Maret ataupun April akan tetap diiringi hujan namun tidak sering

Berikut daftar lengkap wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem esok hari :

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :

Sumatera Selatan

Lampung

Banten

Jawa Barat

Jawa Tengah

Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Utara

Kalimantan Timur

Kalimantan Selatan

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Maluku

Papua

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Bengkulu

Jambi

DKI Jakarta

Wilayah yang berpotensi angin kencang adalah :

Kep. Riau

(Tribunjogja/Hari Susmayanti/Ardhike Indah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved