Perkuliahan Daring Berlanjut, Dekan Fisipol UGM Sarankan Metode Pembelajaran Berikut Ini

Pakar Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Prof Erwan Agus Purwanto mengatakan, kampus

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi berita pendidikan 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkuliahan dengan metode daring masih terus berjalan seiring belum meredanya pandemi.

Diperlukan strategi terus-menerus agar penyampaian materi kuliah tidak menimbulkan kejenuhan bahkan gejala kelelahan pada mahasiswa maupun dosen. 

Pakar Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Prof Erwan Agus Purwanto mengatakan, kampus harus membangun sistem perkuliahan yang lebih komprehensif di masa pandemi dengan cara-cara yang kreatif. 

Baca juga: Polres Klaten Bagikan Ratusan Masker di Pasar Srago dan Pasar Darurat

"Harus membangun sistem yang lebih komprehesif, untuk membangun learning management system (LMS). Sehingga perkuliahan online itu tidak harus selalu online secara langsung," ujarnya saat dihubungi Tribun Jogja, Senin (1/2/2021). 

Ia melanjutkan, perkuliahan bisa juga dikombinasikan dengan metode pembelajaran lain, sehingga tidak menimbulkan fatigue atau kelelahan. 

"Dikombinasikan dengan interaksi langsung, belajar mandiri, atau chatting konsultasi. Jadi menggunakan sistem sinkron (real time) dan asinkron (tunda)," ungkapnya. 

Erwan mencontohkan, di Fisipol UGM digunakan aplikasi Microsoft Team yang memungkinkan perkuliahan dilaksanakan secara sinkron dan asinkron. 

Baca juga: BREAKING NEWS: 2 Kapal Nelayan di Ngrenehan Gunungkidul Terseret Ombak, 1 Masih Hilang

"Ms Team elemen yang cukup bagus, ada kanal-kanal diskusi, sehingga mahasiswa bisa mengomentari di situ (berdasarkan topik), tidak tumpang tindih seperti di WhatsApp," beber Dekan Fisipol UGM ini. 

"Jadi tidak hanya menggunakan Webex, G-Meet, Zoom, ketemu langsung itu hanya salah satu. Sehingga mahasiswa tidak kelelahan. Kami (Fisipol UGM) ada unit yang mengevaluasi dan mengembangkan sistem perkuliahan dari hasil survei yang disukai mahasiswa seperti apa," sambungnya. 

Erwan menambahkan, kreatif dalam mengembangkan sistem pembelajaran juga perlu menggunakan bermacam-macam media. Semisal, audio, teks, dan video.

"Karena masing-masing mahasiswa punya mekanisme menyerap pelajaran dengan berbeda-beda," tandasnya. (uti) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved