KISAH Petugas Kebersihan Rumah Sakit RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Saat Pandemi Corona

Kisah ini tentang Suprayitno, pria muda berusia 23 tahun yang menjadi petugas kebersihan di RSUP Dr Sardjito

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Ardhike Indah
Suprayitno (23) petugas kebersihan di RSUP Dr Sardjito memejamkan mata saat divaksin Covid-19 

Kisah ini tentang Suprayitno, pria muda berusia 23 tahun yang menjadi petugas kebersihan di RSUP Dr Sardjito. Ia tidak menduga, pertama kali melamar pekerjaan sebagai cleaning service di rumah sakit itu, justru dirinya langsung dihadapkan dengan pandemi Covid-19.

Tribunjogja.com | Ardhike Inda

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. (Dok Humas RSUP Dr Sardjito)

AWALNYA pekerjaan dia landai di tahun 2020. Namun, semakin ke sini, seiring bertambahnya jumlah pasien Covid-19, rasa was-was mencengkram batinnya ketika berangkat menuju RS dari rumah.

“Dulu sempat takut juga, ngeri juga, tapi bagaimana lagi, saya pasrah saja,” ucap Suprayitno kepada Tribunjogja.com, Kamis (28/1/2021).

Pria asal Kulonprogo itu memang tidak ditempatkan di bangsal Covid-19.

Ia saat ini bertanggung jawab untuk membersihkan bangsal pasien penyakit jantung.

Namun tetap saja, pekerjaan sehari-harinya memberikan tantangan lebih untuknya.

“Kalau di bangsal penyakit jantung memang tidak terlalu penuh tapi bukan berarti bebas dari virus corona,” katanya lagi.

Jika ada pasien dengan penyakit jantung yang positif virus corona, maka Suprayitno adalah garda terdepan membersihkan ruangan yang pernah ditempati.

Ia akan mendekontaminasi ruangan itu dengan cairan disinfektan, upaya untuk menghilangkan virus corona di berbagai sudut kamar.

“Pasien positif langsung dipindahkan ke bangsal Covid-19, setahu saya. Nah, barulah saya yang membersihkan ruangan itu,” ujarnya.

Alat Pelindung Diri (APD) yang ia kenakan memang bukan APD tebal seperti para tenaga kesehatan (nakes) pada umumnya.

Akan tetapi, masker, face shield dan sarung tangan seperti tak boleh lepas dari dirinya.

“Jika memang diperlukan, saya menggunakan masker dobel dan face shield. Itu biasa saya pakai selama delapan jam kerja,” tambah Suprayitno.

Sesak, begitu rasanya saat memaki masker dobel. Namun hanya itu yang bisa melindunginya dari paparan virus corona.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved