Telegram Mungkinkan Pengguna Impor Obrolan Penting dari WhatsApp

Alat baru di Telegram akan memungkinkan pengguna untuk mengimpor obrolan dari aplikasi perpesanan lain, termasuk WhatsApp.

Penulis: Sigit Widya | Editor: Sigit Widya
ist
Aplikasi Telegram 

TRIBUNJOGJA.COMTelegram mendapat limpahan eksodus pengguna WhatsApp gara-gara pengumuman mengenai perubahan kebijakan privasi.

Lantas, bagaimana dengan obrolan lama pengguna yang tercecer di WhatsApp?

Tenang,  Telegram dapat membantu Anda mengatasinya.

Menurut laporan 9to5Mac, dikutip Tribunjogja dari Ubergizmo, Kamis (28/1/2021), Telegram baru-baru ini menerima update atau pembaruan.

Pembaruan tersebut memperkenalkan alat impor baru.

Alat baru di Telegram akan memungkinkan pengguna untuk mengimpor obrolan dari aplikasi perpesanan lain, termasuk WhatsApp.

Riwayat obrolan Anda dengan teman dan keluarga tidak akan hilang.

Anda bahkan tidak perlu memulai dari awal, yang selama ini mungkin menjadi satu alasan kenapa sebagian pengguna masih ragu untuk mengatakan “selamat tinggal” kepada WhatsApp.

Namun, 9to5Mac mencatat bahwa pembaruan secara cepat ditindaklanjuti oleh pembaruan lain.

Alat baru di Telegram tersebut dihapus.

Bisa jadi, fitur impor di Telegram belum cukup siap untuk melayani pengguna.

Durian runtuh

Telegram sepertinya benar-benar mendapat durian runtuh seiring informasi bahwa WhatsApp bakal segera berbagi data dengan Facebook.

Pengguna baru Telegram melesat dalam waktu singkat, mencapai 25 juta!

Kabar bahwa WhatsApp bakal segera berbagi data dengan Facebook memang memunculkan kepanikan.

Alhasil, para pengguna WhatsApp beralih menggunakan aplikasi lain, termasuk Telegram.

Selain Telegram, tak sedikit pengguna WhatsApp juga beralih ke Signal.

Menurut cuitan akun resmi Telegram, diklaim bahwa dalam 72 jam sejak pengumuman kebijakan WhatsApp, terjadi peningkatan jumlah pengguna baru.

Menurut Ubergizmo, Kamis (14/1/2021), total 25 juta atau lebih pengguna baru telah mendaftar Telegram.

Dengan pencapaian tersebut, Telegram bakal memungkinkan melewati 500 juta pengguna.

Ditunda

WhatsApp sebenarnya sudah mengklarifikasi apa arti perubahan dalam kebijakan privasi bagi pengguna.

Pada dasarnya, perusahaan mengaku tidak dapat membaca pesan pengguna di obrolan individu atau grup.

Dengan menyanggah beberapa informasi menyesatkan yang beredar di hampir seluruh dunia, WhatsApp tidak memantau dengan siapa pengguna mengobrol.

WhatsApp juga tidak memantau log panggilan pengguna.

Apapun itu, kebijakan baru WhatsApp jelas akan memengaruhi akun bisnis dan orang-orang yang mengobrol untuk keperluan penting.

Mereka tidak ingin data pribadi sampai disalahgunakan oleh Facebook.

Kebijakan WhatsApp kemudian resmi ditunda.

Penundaan kebijakan dilakukan karena WhatsApp menerima kritik dari banyak pengguna yang merasa khawatir.

WhatsApp mengaku menerima banyak kritik mengenai kebijakan baru.

Perusahaan menyebut, banjir kritik terjadi karena banyak pengguna yang tidak memahami kebijakan privasi data.

WhatsApp akan memberikan informasi yang jelas mengenai kebijakan privasi data.

Caranya dengan memundurkan tanggal berlaku kebijakan dari awalnya 8 Februari 2021 menjadi 15 Mei 2021. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved