Bisnis
Industri Kecil di Sleman Menyusut Karena Pandemi, Pemkab Berupaya Genjot Pemulihan
Tidak sedikit IKM di Sleman yang terpaksa mengurangi jumlah produksi, merumahkan karyawan, hingga berakhir gulung tikar.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Wulan mengatakan, sejumlah kebijakan terus digulirkan Pemerintah Kabupaten Sleman agar dapat menyelamatkan industri dan ekonomi di masyarakat.
Satu di antaranya, dengan memberikan pelatihan.
Pelaku industri kecil dan menengah diajari berinovasi, sekaligus digenjot untuk beralih produk yang saat itu sedang dibutuhkan oleh masyarakat.
Misalnya, membuat masker hingga hand sanitizer.
Selain itu, bagi pelaku industri yang mengakses dana penguatan modal, diberikan kesempatan untuk melakukan penundaan angsuran.
Langkah itu, menurutnya sangat efektif supaya pelaku industri bisa bernafas dan berharap kembali bisa produksi.
Tidak cukup sampai di sana, untuk menambah daya beli masyarakat, Pemkab Sleman juga menggaungkan program borong bareng.
Baca juga: UPDATE Peta Epidemiolog Covid-19 di Wilayah Sleman, Mayoritas Masih Berstatus Zona Merah
"Program ini mendorong warga Sleman untuk bareng-bareng membeli dan menggunakan produk Sleman," tutur Wulan. Program ini membuat para pelaku industri memiliki daya saing melalui peningkatan mutu dan inovasi, agar lebih dapat diterima dipasaran.
Selanjutnya, kata Wulan, Pemkab Sleman juga memiliki Rumah Kreatif Sleman yang berdiri sejak tahun 2017
Rumah yang digunakan sebagai wadah pelatihan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tersebut juga dimanfaatkan untuk memberikan fasilitas pelatihan.
Mulai dari packaging hingga foto untuk memasarkan produk di market digital.
"Kami berikan pelatihan marketing digital dan pemasaran online lewat zoom. Hal ini tentunya sangat membantu untuk memasarkan produk secara digital," kata dia.
Banyak pelatihan dan dorongan lainnya, supaya pelaku industri kecil tetap bertahan, bahkan kembali pulih.
Pada 2 Oktober 2020, seiring peringatan hari Batik Nasional, Pemkab Sleman meluncurkan pameran batik di Gedung Dekranasda.
Kemudian meluncurkan program great sale dengan mengupayakan diskon 10 - 30 persen batik Sleman.