Analisis Pelemahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar AS Pada Jumat 22 Januari 2021

Melansir Bloomberg pukul 09.20 WIB, rupiah spot ke level Rp 14.025 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,18%

Editor: Iwan Al Khasni
Analisis Pelemahan Kurs Rupiah Melemah Pada Jumat 22 Januari 2021
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah 

Tribunjogja.com Jakarta -- Kurs rupiah melemah di awal perdagangan, Jumat (22/1/2021).

Itu sekaligus menghentikan tren penguatan beruntun tiga hari.

Melansir Bloomberg pukul 09.20 WIB, rupiah spot ke level Rp 14.025 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,18%.

ILUSTRASI - dollar AS
ILUSTRASI - dollar AS (Thinkstock.com via kompas.com)

Kemarin Kamis (21/1), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,25% ke Rp 14.000 per dolar AS.

Kompak, kurs rupiah Jisdor menguat 0,18% ke Rp 14.039 per dolar AS.

Rampungnya pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden serta hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) yang menetapkan suku bunga pada 3,75% menyebabkan rupiah sepi sentimen jelang akhir pekan.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan di satu sisi rupiah berpotensi terkoreksi jika euro melemah terhadap dolar AS.

Alwi mengamati European Central Bank (ECB) mulai khawatir pada penguatan euro yang berpotensi menghambat laju inflasi.

"Jika euro terkoreksi maka dolar AS bisa menguat dan berimbas juga ke pelemahan rupiah," kata Alwi.

Meski sentimen risk on masih menyelimuti, pelaku pasar sudah priced in pada euforia acara pelantikan presiden di AS.

Alwi memproyeksikan rupiah berpotensi melemah tipis ke Rp 13.910 per dolar AS hingga Rp 14.100 per dolar AS pada Jumat (22/1).

Ekonom Bank Mandiri Reni Eka Puteri mengatakan, BI yang memutuskan suku bunga tetap di 3,75%, berpotensi membuat pergerakan rupiah stabil.

"Pergerakan rupiah Jumat (22/1) didominasi data AS dan Eropa, dari domestik tidak ada," kata Reny, Kamis (21/1).

Reny memproyeksikan rupiah melemah tipis ke Rp 13.935 per dolar AS-Rp 14.060 per dolar AS pada hari ini.

Harga Beli Emas

Jumat (22/1) harga resmi emas Antam di gerai Butik Emas turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 961.000 per gram, dari sebelumnya Rp 963.000 per gram .

Di lain sisi, harga buyback emas Antam oleh Logam Mulia turun Rp 2.000 per gram, dari sebelumnya Rp 844.000 per gram menjadi Rp 842.000 per gram.

Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback hari ini adalah Rp 119.000 per gram.

Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan.

Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.

Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang.

Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.

Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas lantakan pada beberapa kurun waktu.

1. Membeli emas Antam pada 15 Januari 2021 (Rp 956.000 per gram) = -11.92% (rugi)

2. Membeli emas Antam pada 22 Desember 2020 (Rp 970.000 per gram) = -13.20% (rugi)]

3. Membeli emas Antam pada 22 Oktober 2020 (Rp 1.011.000 per gram) = -16.72% (rugi)

4. Membeli emas Antam pada 22 Juli 2020 (Rp 982.000 per gram) = -14.26% (rugi)

5. Membeli emas Antam pada 22 April 2020 (Rp 928.000 per gram) = -9.27% (rugi)

6. Membeli emas Antam pada 22 Januari 2020 (Rp 769.000 per gram) = 9.49% (untung)

7. Membeli emas Antam pada 22 Oktober 2019 (Rp 752.000 per gram) = 11.97% (untung)

9. Membeli emas Antam pada 22 Juli 2019 (Rp 704.000 per gram) = 19.60% (untung)

10. Membeli emas Antam pada 22 April 2019 (Rp 656.000 per gram) = 28.35% (untung) (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved