Kabupaten Gunungkidul

Sepekan PSTKM, Kasus Baru dan Pasien Meninggal Dunia Positif COVID-19 di Gunungkidul Masih Tinggi

Minggu (17/01/2021) ini menandai sepekan pelaksanaan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di Kabupaten Gunungkidul.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Shutterstock
Ilustrasi virus corona di Indonesia 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Minggu (17/01/2021) ini menandai sepekan pelaksanaan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty lewat laporan hariannya melaporkan bahwa hari ini tercatat ada 1.199 kasus konfirmasi positif COVID-19 secara kumulatif.

"269 di antaranya saat ini dalam perawatan dan menjalani karantina," kata Dewi sore ini.

Berdasarkan catatan Tribun Jogja, sejak 12 Januari hingga hari ini penambahan kasus baru terus dilaporkan. Tercatat penambahan tertinggi terjadi di 12 Januari dengan 42 kasus baru.

Menyusul pada tanggal 15 Januari dengan 40 kasus baru terkonfirmasi positif. Sedangkan pada tanggal lainnya dilaporkan angka kasus baru bervariasi, mulai dari 5 hingga 23 kasus baru per harinya.

Angka meninggal dunia karena virus ini juga ikut terkerek. Setidaknya tercatat minimal ada 1 kasus meninggal per hari.

Tertinggi pada 12 dan 15 Januari masing-masing dengan 2 kasus meninggal dunia.

"Sampai hari ini tercatat sudah 46 kasus konfirmasi positif yang meninggal dunia," ujar Dewi.

Meski begitu, pasien yang dinyatakan sembuh juga ikut mengalami penambahan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia : Kasus Baru Tambah 11.287, Total jadi 907.929 Kasus Positif

Baca juga: Hajatan Warganya Dibubarkan, Panewu Semin Gunungkidul Klaim Sudah Sosialisasi Instruksi PSTKM

Perharinya tercatat ada 12 hingga 37 kasus sembuh, dengan total saat ini mencapai 884 pasien sembuh.

Dewi mengatakan saat ini kluster kasus COVID-19 di Gunungkidul sudah menembus berbagai sektor. Ia pun menyebut sudah tak terhitung lagi berapa banyak kluster yang telah terbentuk.

"Kami sendiri saat ini fokus pada penanganan dan penelusuran kasus," ungkapnya.

Merespon situasi tersebut, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan mulai melakukan konsolidasi dengan seluruh kapanewon.

Hal ini untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan PSTKM di masyarakat.

Ia pun mengutarakan rencana untuk inspeksi mendadak di titik-titik potensial. Salah satunya dari destinasi wisata, dengan alasan kasus banyak berasal dari pelaku perjalanan.

"Ini bersifat antisipatif, sekaligus menguatkan lagi strategi penerapan PSTKM-nya," kata Immawan. (Tribunjogja/Alexander Ermando)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved