Mayoritas Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Bantul Jalani Isolasi Mandiri

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di Bantul kebanyakan adalah isolasi mandiri (Isoman). 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
who.int
Berita Update Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jumlah pasien terinfeksi Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Bantul terus bertambah, bahkan angkanya mengalami lonjakan signifikan.

Data per 15 Januari 2021 menunjukkan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 106.

Sehingga, total keseluruhan kasus Covid-19 di Bantul sudah menyentuh 4.684 orang. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.446 orang sembuh dan 126 orang meninggal dunia.

Sementara 1.112 orang sedang menjalani Isolasi.

Baca juga: Peta Sebaran 14.224 Kasus Baru COVID-19 Hari Ini, DKI Jakarta Tertinggi 3.536, DIY Tambah 302 Orang

Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Begini Tips Mudah Meminimalisir Efek Samping Vaksin COVID-19

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, dr SW Joko Santoso, mengatakan pasien yang sedang isolasi di Bantul kebanyakan adalah isolasi mandiri (Isoman). 

"Lebih dari 50 persen isolasi mandiri, dengan pantauan dari Puskemas," kata Sri Wahyu atau biasa disapa Oki, Sabtu (16/1/2021). 

Ia menjelaskan, pasien yang melakukan isolasi mandiri untuk kebutuhan makan, ditanggung sendiri atau dari pihak desa maupun dusun.

Adapun untuk kebutuhan obat diberikan oleh Puskemas. Itupun bagi pasien yang bergejala. 

Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19
Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19 (Shutterstock/Kobkit Chamchod via kompas.com)

Menurutnya, prioritas pasien covid-19 yang dirawat, lebih diutamakan bagi yang bergejala. Baik gejala ringan sampai gejala berat.

Adapun pembagiannya, gejala ringan - sedang akan ditampung di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro maupun shelter milik Pemerintah Kabupaten.

Sementara pasien dengan gejala berat disertai penyakit penyerta (Komorbid) akan ditangani oleh RS Rujukan se- Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, kata Oki, saat ini memiliki tiga shelter isolasi untuk menampung pasien positif.

Yaitu gedung Saemaul Sumbermulyo, gedung BPSDMP Niten dan eks gedung RS Patmasuri Panggungharjo.

Dari tiga shelter tersebut, menurutnya, ketersediaan bed per-16 Januari 2021 semuanya hampir penuh. 

"Shelter Saemaul dari 15 bed sudah terisi 12 pasien. Patmasuri dari 20 bed sudah terisi 19. Shelter Niten dari 105 terisi 87 pasien," ujar dia, merinci.

Lebih lanjut, Oki mengungkapkan, shelter untuk menampung pasien positif di Bantul bukan hanya yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten saja. Tetapi ada juga shelter yang dikelola swasta.

Semisal seperti Universitas Muhammadiyah.

Baca juga: UPDATE 16 Januari: Rekor Lagi, Kasus Baru COVID-19 Hari Ini Tambah 14.224 Total Jadi 896.642 Orang

Baca juga: Kisah Ismanto, Perjuangan Besar Memikul Peti Jenazah dengan Protokol Covid-19 di Kulon Progo

Menurut dia, di sana memiliki shelter isolasi bahkan ada tim medis yang memantau dan pasien yang sudah selesai isolasi, diberikan surat keterangan selesai isolasi. 

Menurutnya, shelter swasta sepenuhnya dikelola mandiri. Diluar Pemerintah Kabupaten.

"Sampai saat ini, kami juga tidak tahu, berapa kapasitas bed mereka," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, sebelumnya mengungkapkan dengan adanya trend peningkatan kasus covid-19 di Bantul satu-satunya jalan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengetatan Protokol Kesehatan. Tidak ada cara lain.

Sebab, baginya percuma jika dilakukan penambahan bed untuk pasien covid tetapi protokol kesehatan tidak diperketat. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved