Tingginya Harga Cabai di Pasaran Membuat Petani di Kulon Progo Siasati Dengan Pola Tanam
Tingginya harga cabai di pasaran salah satunya disebabkan oleh cuaca yang cukup ekstrem dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tingginya harga cabai di pasaran salah satunya disebabkan oleh cuaca yang cukup ekstrem dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Hal itu membuat beberapa lahan penghasil cabai tergenang oleh air hujan.
Sehingga membuat pasokan cabai menjadi berkurang.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho mengatakan dengan melihat cuaca ekstrem dan harga yang cukup tinggi, petani cabai di Kulon Progo menyiasatinya dengan pola tanam.
Baca juga: Akademi PSS Sleman Mulai Gelar Latihan Perdana
Baca juga: BERITA TIMNAS U-19: Kesan dan Catatan Shin Ta-yong Setelah Setahun Melatih Skuat Garuda Nusantara
Dengan begitu produksi cabai di Kulon Progo akan lebih tertata.
Terlebih, produksi cabai di Kulon Progo yang berada di lahan pantai juga tidak bisa ditanami seterusnya.
Adapun untuk produksi cabai di Kabupaten Kulon Progo pada 2019 mencapai 27.398 ton.
Sedangkan pada 2020, mencapai 37.776 ton.
"Sehingga jumlah produksi cabai tersebut mengalami peningkatan sebesar 10.378 ton," ucapnya, saat dihubungi Tribun Jogja, Jumat (15/1/2021).
Dengan hasil produksi cabai yang meningkat tersebut sebagian produksi cabai di Kulon Progo dikirimkan ke Jakarta serta dipasarkan di tingkat wilayah setempat.
Aris mengatakan kemungkinan untuk di Kabupaten Kulon Progo, musim tanam cabai akan dilakukan pada akhir Februari.
Diharapkan produksi cabai tersebut bisa dipanen pada Mei mendatang.
Baca juga: Jangan Lupa Surat Al Kahfi di Hari Jumat, Ini Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Muslim Membacanya
Baca juga: Ramalan Shio Beruntung Hari Ini Jumat 15 Januari 2021, 4 Shio Diprediksi Punya Hoki Bagus
"Jadi sekarang ini di daerah lain musim panen cabai di Kulon Progo mulai musim tanam. Begitu memasuki Mei di daerah lain sudah habis stok cabainya namun di Kulon Progo mulai panen. Jadi bergantian dengan daerah lain," terang Aris.
Dengan begitu, pasokan cabai selalu ada di pasaran.
Sehingga produksi cabai tidak terlalu kurang dan tidak terlalu banyak.
"Harapannya juga untuk harganya tidak terlalu tinggi untuk konsumen dan petani juga selalu diuntungkan," pungkasnya. (scp)