Respon Mabes Polri soal Komjen Listyo Sigit Prabowo yang Dipilih Jokowi Jadi Calon Tunggal Kapolri
Mabes Polri pun angkat bicara terkait pemilihan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri
TRIBUNJOGJA.COM - Komjen Listyo Sigit Prabowo resmi dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Kapolri.
Kepastian tersebut setelah nama Komjen Listyo Sigit Prabowo tercantum dalam Surat Presiden (Surpres) yang diserahkan kepada DPR RI, untuk selanjutnya dilakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).
Sebagaimana diketahui, Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz akan segera memasuki masa pensiun pada awal Februari 2021 mendatang.
Sebelumnya, muncul sejumlah nama yang disebut-sebut jadi kandidat kuat Kapolri menggantikan Idham Aziz.
Namun pada akhirnya, teka-teki kandidat Kapolri terjawab setelah Presiden Jokowi memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi, Ini Deretan Kasus Besar Yang Diungkap Komjen Listyo Sigit
Baca juga: Politisi PDIP : Nama Calon Kapolri Mengerucut ke Komjen Gatot Edy Pramono dan Komjen Listyo Sigit
Mabes Polri pun angkat bicara terkait pemilihan Komjen Listyo Sigit Prabowo.
"Pak Listyo Sigit dianggap yang terbaik karena prestasinya selama ini," ungkap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Rabu (13/1/2021).
Menurutnya, Listyo memberikan kontribusi terhadap kemajuan institusi Polri dalam berbagai penugasan.
Argo pun mengungkapkan harapan bagi Polri ke depannya. "Mudah-mudahan Polri akan lebih baik di bawah kendali Pak Sigit," ucapnya.
Diketahui, Listyo telah menduduki posisinya sebagai kabareskrim sejak dilantik pada 16 Desember 2019.
Selama menjabat, terdapat sejumlah kasus besar yang ditanganinya.

Salah satunya adalah penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Tim teknis yang dibawahi Listyo menangkap dua pelaku yakni, Rahmat Kadir dan Ronny Bugis, ditangkap di Cimanggis pada 26 Desember 2019.
Saat ditangkap, keduanya merupakan anggota Polri aktif.
Setelah melalui proses persidangan, Rahmat Kadir divonis 2 tahun penjara dan Ronny Bugis divonis 1 tahun 6 bulan penjara.
Meski demikian, masih banyak ketidakpuasan dalam penanganan proses hukum kasus ini, terutama terkait vonis hakim dan jalannya persidangan.
Selain itu, Listyo dan tim juga menangkap Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra, narapidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali yang sebelumnya buron selama 11 tahun.
Bareskrim pun menangani dua kasus terkait pelarian Djoko Tjandra, di mana terdapat dua jenderal polisi yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Eva Yuliana Sambut Positif Terpilihnya Listyo Sigit Sebagai Calon Tunggal Kapolri
Baca juga: Nama-nama Calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Aziz Sudah di Tangan Presiden Jokowi
Keduanya terdiri dari mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan mantan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Prasetijo Utomo.
Adapun Listyo menjadi calon kapolri yang bakal menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis. Idham akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.
Sesuai peraturan perundang-undangan, selanjutnya Listyo Sigit akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III, sebelum DPR memberikan persetujuan atas nama calon yang diajukan Presiden.
Profil Komjen Listyo Sigit Prabowo
Komjen Listyo Sigit Prabowo merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991.
Ia lahir di Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969.
Listyo Sigit dikenal dekat dengan Presiden Jokowi karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo pada 2011, saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Kedekatan Listyo dan Jokowi berlanjut ketika Jokowi menjadi Presiden. Pada 2014, Listyo pun menjadi ajudan Jokowi.
Setelah tidak menjadi ajudan Jokowi, Listyo menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019, sebelum diangkat menjadi Kabareskrim.
Listyo mulai menjabat sebagai Kabareskrim pada 6 Desember 2019, menggantikan Kapolri saat ini, Jenderal Polisi Idham Azis yang saat itu dilantik menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Ada sejumlah peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo di Bareskrim, salah satunya adalah penangkapan terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra yang telah buron selama 11 tahun.

Listyo juga membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.
Kemudian, pada Desember 2020, Bareskrim juga menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang terkatung-katung sejak April 2017.
Namun, Tim Advokasi Novel menilai ada kejanggalan dalam proses hukum terhadap kedua pelaku tersebut.
Selain Listyo, empat nama lain yang diserahkan Kompolnas untuk menjadi calon Kapolri adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Boy Rafly Amar.
Kemudian, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjem Arief Sulistyanto, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Agus Andrianto.
( tribunjogja.com / kompas.com )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri, Begini Komentar Mabes Polri"