PSS Sleman

Nasib Liga 1 2020/2021 Ditentukan Lewat Rapat Exco, Ini Respon Bos PSS Sleman

Jadwal rapat Exco akan ditentukan setelah menunggu hasil rapat antara PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) serta klub Liga 1 dan Liga 2.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo
Dirut PT PSS, Marco Gracia Paulo 

TRIBUNJOGJA.COM - Nasib kompetisi sepak bola Tanah Air, Liga 1 dan Liga 2 2020/2021 rencananya akan ditentukan melalui rapat Komite Eksekutif (Exco).

Dilansir dari laman Bolasport, Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi menjelaskan, jadwal rapat Exco akan ditentukan setelah menunggu hasil rapat antara PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) serta klub Liga 1 dan Liga 2.

Sebelumnya, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengungkapkan pertemuan antara PT LIB dengan klub Liga 1 dan Liga 2 berlangsung pada 22 Januari 2021 mendatang secara virtual.

Hal tersebut tak lepas dari penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Jawa-Bali, 11-25 Januari 2021.

Baca juga: Ramai Tagar Ayo Main Lagi, Ini Kata Bos PSS Sleman

Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Marco Gracia Paulo menilai menentukan nasib kompetisi melalui Rapat Exco merupakan langkah yang terlambat.

Pasalnya, Marco menilai PSSI selama ini tidak pernah membangun pola komunikasi yang baik dengan klub-klub.

Termasuk dalam setiap pengambilan keputusan, klub jarang dilibatkan.

Menurutnya, PSSI cenderung membahas persoalan Liga 1 2020 secara internal tanpa berusaha mendengar apa yang sebenarnya terjadi dalam klub.

Marco pun membandingkan pola komunikasi PSSI dengan Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT).

Marco menilai, FAT punya cara komunikasi yang lebih baik karena berusaha mengumpulkan semua tim peserta liga untuk menentukan keputusan soal kompetisi.

"Kita lihat Liga Thailand kemarin akhirnya memutuskan untuk stop dulu Januari, nanti akan dilihat dulu. Tetapi mereka kumpul dulu semua klub. Saya rasa ini yang agak sedikit hilang komunikasi (PSSI) ke klub-klub," ujar Marco.

Baca juga: Liga 1 Tidak Jelas, PSS Sleman Belum Lempar Handuk

"Kami merasa sudah kesakitan, berdarah-darah, terus sendirian lagi. Ini suara dari kami," tambah eks CEO Badak Lampung ini.

Buruknya pola komunikasi PSSI, menurut Marco secara tidak langsung juga menjadi penyebab Madura United dan Persipura Jayapura memutuskan membubarkan timnya di tengah nasib kompetisi yang tak kunjung pasti.

Menurutnya, PSSI kurang perhatian untuk menanyakan kondisi terkini dari masing-masing klub di tengah perjuangan melawan pandemi COVID-19.

"Saya juga sedikit kecewa harusnya klub-klub sudah diajak ngobrol lagi. Bukan satu-satu tapi harusnya ada pertemuan lagi. Sebenarnya kemarin akhir tahun minimal untuk menanyakan kondisi satu-satu dan lain-lain," ujar Marco.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved