3 Temuan Penting Tim SAR dan TNI AL dalam Pencarian Bangkai Sriwijaya Air SJ 182 Sepanjang Hari Ini
Personel TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) menemukan sejumlah barang bukti penting jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Penurunan ketinggian pesawat dari posisi yang sudah di posisi jelajah hingga hilang dari radar terpantau sekitar setengah menit saja.
Serpihan yang diduga bagian dari pesawat ini ditemukan di sekitar perairan Kepulauan Seribu menjelang Maghrib. Sriwijaya Air SJY 182 pun dipastikan jatuh.
Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 menggunakan pesawat Boeing 737-500. Pesawat teregistrasi dengan kode PK-CLC.
Pesawat ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, yaitu perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Prancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.
"Tapi sayapnya sudah ada flip, jadi ini termasuk keluaran akhir dari Boeing 737 seri 500," ujar pemerhati penerbangan, Yayan Mulyana, saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu petang.

Pesawat ini belum masuk keluarga Boeing next generation alias masih dari keluarga Boeing klasik.
Namun, kata Yayan, kondisi pesawat masih sangat layak dan dipakai oleh banyak maskapai hingga hari ini.
Seharusnya, pesawat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada pukul 13.25 WIB.
Namun, pesawat mengalami penundaan terbang (delay) selama sekitar satu jam dan baru mengudara pada pukul 14.36 WIB dengan pertimbangan cuaca.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam jumpa pers yang digelar Sabtu selepas Isya, menyebut pesawat mengangkut 43 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, 3 penumpang bayi, dan 12 kru.
Pesawat Boeing 737-500 yang digunakan di penerbangan ini diketahui terbang perdana pada 13 Mei 1994, dengan kapasitas maksimal 112 penumpang. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Update Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Ini 3 Temuan Penting Tim SAR dan TNI