Serie A
AC MILAN: Maldini & Massara Sepakat Bakal Rekrut Pemain Ini sebagai Penerus Ibrahimovic
Andrea Belotti dari Torino adalah pemain yang sedang diincar klub Hitam-Merah.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
lihat foto
Statistik bermain
Sebagai penggemar masa kecil il Diavolo, Belotti telah dikaitkan dengan kepindahan ke Milan di masa lalu, tetapi dengan harga yang diminta sangat besar yang telah ditetapkan sebelumnya oleh presiden Torino Urbano Cairo, kesepakatan tidak pernah dilakukan.
Selama musim Serie A 2016-17 Belotti mencetak 26 gol yang mengesankan dalam 35 penampilan liga juga memberikan empat assist untuk rekan satu timnya.
Beberapa tahun berikutnya dia tidak produktif tetapi masih berhasil mencetak dua digit di liga, menunjukkan bakatnya untuk menjadi pencetak gol yang konsisten di tim yang kesulitan.
Pada musim liga 2018-19 ia memimpin il Toro ke posisi ketujuh yang mengesankan selesai dengan 15 gol Serie A, yang mengirim mereka ke kualifikasi Liga Europa pada tahun berikutnya.
Musim lalu, Torino terhindar dari degradasi hanya dengan lima poin, dan sebagian besar dari itu berkat Belotti yang mencetak 16 gol penting untuk Granta.
Sekali lagi, musim ini Torino berjuang keras dan berada di posisi terbawah di bawah asuhan mantan manajer Milan Marco Giampaolo.
Terlepas dari kesulitan mereka, Belotti telah mencetak sembilan gol yang mengesankan dan tiga assist hanya dalam 13 pertandingan musim ini dan telah terlibat langsung dalam 54% gol Torino.
Tentu saja, semua ini berada di bawah kendali Kejuaraan Eropa karena pelatih asal Italia itu berusaha untuk masuk ke tim nasional tepat pada waktunya untuk turnamen.
Secara keseluruhan, dalam karirnya di Serie A, ia mencatatkan 94 gol yang mengesankan dan 21 assist dalam 226 penampilan yang setara dengan kontribusi gol setiap 1,96 pertandingan, catatan fantastis untuk tim yang pernah ia bela.
Gaya bermain
Apa yang membuat Belotti menjadi pemain yang tepat untuk menggantikan Ibrahimovic di AC Milan?
Belotti menawarkan kekuatan fisik yang memungkinkannya memainkan permainan menyerang dan bertahan yang sangat baik, sesuatu yang menciptakan ruang bagi pemain lain di sekitarnya.
Gaya ini tentu saja mirip dengan yang dilakukan Ibra untuk Diavolo, yang memungkinkan pemain seperti Calhanoglu dan Rebic berkembang di bawah sistem Pioli.
Pemain depan Italia itu juga memberikan ancaman untuk bola udara yang hebat di dalam dan di sekitar kotak, sempurna untuk menyerang bola dan menjentikkan bola ke belakang untuk diteruskan oleh pria yang melebar.
