Bisnis
Naik Sejak Akhir Desember, Harga Kedelai Impor di Gunungkidul Stabil Rp 9 Ribu
Kenaikan harga kedelai impor yang terjadi di awal tahun 2021 ini turut dirasakan di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kenaikan harga kedelai impor yang terjadi di awal tahun 2021 ini turut dirasakan di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Kendati begitu, ketersediaan komoditas ini disebut masih aman.
Kabid Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul Yuniarti Ekoningsih mengungkapkan kenaikan harga kedelai impor sudah mulai terjadi sejak akhir Desember 2020 lalu.
"Pas awal Desember harganya masih Rp8.500,00 per kilogram. Sekarang naik jadi Rp 9 ribu per kilogram," ungkap Yuni dihubungi pada Senin (04/01/2021).
Berdasarkan data yang diberikan, harga kedelai impor di Gunungkidul mulai naik pada 28 Desember lalu.
Baca juga: Harga Kedelai Impor Naik, Pengusaha Tahu di Klaten Pilih Kurangi Produksi
Harga komoditas pangan ini pun sempat menyentuh Rp9.200,00 per kilogram jelang tahun baru.
Yuni mengatakan kenaikan ini secara otomatis berdampak pada harga tahu dan tempe di Gunungkidul.
Sebab bahan bakunya masih mengandalkan kedelai impor tersebut.
"Berdasarkan pantauan, harga tempe sudah dinaikkan Rp500,00 per papan," ujarnya.
Menurut Yuni, kenaikan kedelai impor ini paling berdampak pada pelaku usaha pembuat keripik berbahan baku tempe.
Sebab harga per kemasan tidak bisa dinaikkan.
Pasalnya, daya beli masyarakat saat ini masih rendah karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Imbas Harga Kedelai Impor Naik, Mulai Mogok Produksi, Stok Tahu Tempe Berkurang, Hingga Tuntutan
Alhasil margin keuntungan para pelaku UMKM ini pun menurun karena harga kedelai impor yang naik.
"Meski ada kenaikan, ketersediaan tahu, tempe dan makanan lain berbahan kedelai masih tetap aman," kata Yuni.
Terpisah, Turgiyanti selaku pedagang di Pasar Argosari Wonosari menyebut harga tahu-tempe saat ini belum mengalami kenaikan yang berarti. Bahkan cenderung normal.
Kenaikan signifikan justru terjadi pada komoditas cabai. Hal ini disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal sebagai akibat dari musim penghujan.
"Harga tahu-tempe saat ini masih biasa, tergantung besar-kecilnya ukuran," kata Yanti lewat pesan singkat. ( Tribunjogja.com )