Ekonomi

Berkembang Pesat, 106 Pertashop Sudah Hadir di Jateng dan DIY

PT Pertamina terus menjalankan komitmennya untuk pemerataan energi hingga pelosok atau daerah pedesaan yang belum terjangkau SPBU melalui Pertashop

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Sri Cahyani
Bupati Kulon Progo, Sutedjo meresmikan Pertashop di Kalurahan Bumirejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo Senin (24/8/2020) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Pertamina (Persero) terus menjalankan komitmennya untuk pemerataan energi hingga pelosok atau daerah pedesaan yang belum terjangkau SPBU melalui Pertashop.

Pertashop merupakan satu-satunya lembaga penyalur BBM di pedesaan yang dioperasikan oleh Pertamina secara resmi yang telah memenuhi aspek legal dan aspek keselamatan kerja atau Health, Safety, Security, Environment (HSSE).

Pejabat sementara (Pjs.) Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Kevin Kurnia Gumilang mengatakan kehadiran Pertashop di tengah desa dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mendekatkan sumber penyaluran energi yang aman dan berkualitas di tengah masyarakat.

Pertamina telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dengan Direktur Utama, Nicke Widyawati pada bulan Februari 2020 yang lalu.

Ia mengatakan, kerja sama tersebut bertujuan untuk perluasan dan pemerataan distribusi energi melalui Pertashop.

"Ini merupakan komitmen Pertamina dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami berharap jumlah Pertashop akan semakin bertambah, utamanya di desa-desa yang belum terjangkau SPBU," ujarnya Minggu (3/1/2021).

Baca juga: TUTORIAL Mengubah Wallpaper Chat WhatsApp yang Kini Bisa Berbeda untuk Tiap Kontak di Ponsel Android

Baca juga: Terminal Dhaksinarga Wonosari Gunungkidul Catat Puncak Arus Balik di Sabtu Lalu

Dan sejak saat itu, sudah ada 106 unit Pertashop yang telah beroperasi dan tersebar di 28 kabupaten di provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.

"Sebanyak 100 unit Pertashop telah hadir di Jawa Tengah dan 6 unit di DI Yogyakarta," ujarnya.  

Untuk pemerataan energi, maka Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO) atau satu desa/kecamatan tersedia satu outlet Pertashop.

Untuk mendukung program tersebut, pihaknya telah mengajak partisipasi dari pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, khususnya di wilayah Jawa Bagian Tengah.

Dan dari upaya tersebut, telah mendapat respon positif sehingga banyak desa yang akan mengajukan pembangunan Pertashop di wilayahnya.

Untuk mempercepat perluasan Pertashop, Pertamina juga membuka peluang kemitraan Pertashop kepada para pengusaha yang berminat untuk berinvestasi Pertashop.

Investasi terendah diberi harga kurang lebih Rp 250 juta untuk perangkat modular Pertashop. Nilai tersebut belum termasuk lahan dan ongkos kirim yang disiapkan oleh pengusaha.

"Bisnis Pertashop cukup menjanjikan, setidaknya penjualan per hari antara 400 liter bahkan hingga 1 kiloliter seperti yang terjadi di Pertashop Sleman," bebernya.

Adapun syarat-syarat bagi pengusaha yang tertarik untuk berinvestasi Pertashop salah satunya harus berbadan hukum seperti CV, PT, maupun Koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Setelah itu calon investor Pertashop harus memenuhi dokumen persyaratan dari pemda setempat dan dokumen lainnya untuk kemudian mendaftar secara online pada tautan ptm.id/MitraPertashop atau melalui Pertamina Call Center di nomor 135. (Tribunjogja/Santo Ari)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved