Mahasiswa UNY Buat Inovasi Sosis dari Tempe dan Jamur Tiram, Mengandung Kadar Serat Lebih Tinggi

Sosis lazimnya ditemukan berbahan baku daging, baik daging sapi, ayam, atau ikan. Namun, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Mahasiswa UNY Buat Inovasi Sosis dari Tempe dan Jamur Tiram 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sosis lazimnya ditemukan berbahan baku daging, baik daging sapi, ayam, atau ikan. Namun, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mampu membuat inovasi sosis yang sama sekali tidak menggunakan daging, melainkan diganti dengan tempe dan jamur tiram. 

Mereka adalah tiga mahasiswa dari FMIPA UNY, yakni Lutfiah Nur Hidayah dari Program Studi Biologi, Yuliari Suprihatin dari Program Studi Kimia, dan Ahmad Hidayatullah dari Program Studi Pendidikan Biologi.

Tempe merupakan suatu produk hasil fermentasi kedelai oleh Rhizopus sp. yang memiliki kecernaan nutrisi yang tinggi. Menurut Lutfiah Nur Hidayah, mereka membuat sosis dari tempe karena sumber protein tertinggi tidak terletak pada daging, namun terdapat pada kedelai.

Baca juga: Puncak Sosok Bantul Tutup Saat Malam Tahun Baru, Ini Pertimbangan Pengelola

Baca juga: Penjelasan Menko Polhukam Mahfud MD soal Pembubaran FPI, Status Hukum hingga Larangan Kegiatan

Kedelai memiliki kandungan protein sebanyak 34,1-34,3 gram, sedangkan daging ayam 14,5-23,4 gram, dan daging 13,6-21,8 gram.

Dengan ditambahkannya jamur tiram ke dalam sosis tersebut dapat diperoleh sosis yang kaya akan serat karena dalam setiap 100 gram jamur tiram, terdapat 3,44 persen serat kasar. 

Ia menuturkan, kadar serat tersebut tergolong tinggi.

Serat makanan sangat penting bagi kesehatan tubuh, seperti membantu mencegah sembelit, kanker, sakit pada usus besar, menurunkan kadar kolesterol, dan sebagainya.

Yuliari Suprihatin menambahkan, cita rasa sosis buatannya dan tim ini menyerupai sosis pada umumnya. "Namun masih perlu adanya pengembangan," ujarnya saat dihubungi Tribun Jogja.

Ia menerangkan, sosis yang mereka produksi sama sekali tidak mengandung daging, oleh karenanya disebut sebagai sosis analog. 

“Sosis analog adalah makanan yang dibuat dari bahan bukan daging, tetapi mirip dengan sifat-sifat daging, ” kata Yuliari. 

Bahan tersebut dihaluskan dan diberi bumbu-bumbu lalu dimasukkan ke dalam selongsong. 

"Produk sosis tanpa daging masih sangat jarang ditemukan. Ketidakhadiran daging dalam pembuatan sosis ini menjadikannya cocok bagi para vegetarian," bebernya. 

Kendati demikian, ia mengungkapkan, untuk saat ini sosis ini belum diproduksi secara massal dan belum dipasarkan.

Baca juga: BREAKING NEWS : RESMI, Pemerintah Indonesia Bubarkan dan Hentikan Seluruh Kegiatan FPI

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 31 Desember 2020, Prediksi Peruntungan Lengkap 12 Horoskop Esok Hari

"Harapannya semoga saya dan rekan-rekan tim saya yang tergabung melalui organisasi di kampus (UKMF KSI Mist FMIPA UNY) dapat menyempurnakan formulasi sosis Roompee, sehingga cita rasanya bisa diterima/disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan," ucapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved