Pengelola Terminal Giwangan Akui Tidak Cek Kelengkapan Surat Rapid Tes Antigen Penumpang
Terminal tipe A Giwangan mengaku tidak melakukan pengecekan terhadap kelengkapan surat rapid tes antigen penumpang luar kota
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terminal tipe A Giwangan mengaku tidak melakukan pengecekan terhadap kelengkapan surat rapid tes antigen penumpang luar kota yang masuk ke wilayah setempat.
Padahal, ketentuan itu telah diatur pemerintah pusat dan daerah bagi penumpang yang bepergian di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Untuk rapid tes antigen hanya bersifat himbauan sesuai edaran dari Kemenhub," kata Pengelola Administrasi Terminal Giwangan, Aji Fajar, Sabtu (26/12/2020).
Aji menyatakan, meski tidak terdapat pengecekan oleh petugas di lapangan namun ia meminta aturan itu ditaati oleh penumpang.
Baca juga: Hadapi Liburan Panjang, Telkomsel Optimalisasi Saluran Digital
Baca juga: UPDATE Virus Corona 26 Desember 2020 : Kasus Baru Bertambah 6.740, Total Kumulatif Jadi 706.837
Sebab, aturan itu berlaku umum dan mencakup hampir di seluruh Indonesia guna mencegah penyebaran Covid-19.
Dia juga mengklaim bahwa penerapan aturan protokol kesehatan di lingkup terminal itu akan dilaksanakan secara optimal.
Penumpang diwajibkan untuk senantiasa menggunakan masker dan jaga jarak saat di terminal.
Tak luput pula tersedia fasilitas cuci tangan yang cukup memadai di area itu.
"Guna keamanan bersama hendaknya ditaati. Memang ada personel yang berjaga, tapi hendaknya kan bisa dari kesadaran sendiri," kata dia.
Di sisi lain, Aji menjelaskan bahwa minat masyarakat untuk menggunakan transportasi bus di masa Nataru kali ini masih terbilang rendah dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: 13 Negara yang Melaporkan Adanya Mutasi Varian Baru Virus Corona, Tiga Diantaranya di Asia Tenggara
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Minggu Besok, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Berikut
Tidak terdapat lonjakan penumpang yang signifikan meski dalam suasana Nataru.
"Untuk saat ini belum ada penambahan armada yang signifikan dan belum mencapai kondisi seperti hari biasa sebelum pandemi," jelasnya.
Berdasarkan data yang dicatat oleh terminal tersebut, selama 1-25 Desember hanya ada 3.577 penumpang yang datang dan 4.912 yang berangkat.
Dari jumlah itu hanya 2.550 penumpang bus AKAP yang datang di terminal Giwangan dan 3.909 yang berangkat melalui terminal itu.
"Kemungkinan kebijakan dan aturan rapid tes juga berpengaruh dengan jumlah penumpang tersebut," pungkas Aji. (jsf)