Pendidikan

Tim Peneliti FEB UGM Evaluasi Kebijakan Pusat Logistik Berikat

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi keefektivan proses bisnis PLB dan mengevaluasi kinerja serta kontribusi PLB terhadap perekonomian.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Tim Peneliti FEB UGM Evaluasi Kebijakan Pusat Logistik Berikat 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Manajemen Logistik dan Rantai Pasok (MLRP) memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian Indonesia.

Sebagai upaya efisiensi logistik nasional, pemerintah Indonesia mendirikan Pusat Logistik Berikat (PLB) pada 2016. 

Pendirian PLB ini diharapkan mampu mendorong investasi dalam negeri dan menjadikan Indonesia sebagai hub Asia Pasifik.

Sejak resmi didirikan, PLB terus berkembang dan saat ini terdapat 128 PLB di seluruh Indonesia.

Selain itu, PLB juga menginisiasi organisasi yang kemudian secara resmi menjadi Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) dengan anggota sejumlah 54 PLB.

Baca juga: Teknik Geologi UGM Raih Best Student Prize dalam Kompetisi ExploreSA : The Gawler Challenge 2020

Tujuan didirikannya PPLBI adalah sebagai wadah komunikasi dan penghubung antara operator PLB dan juga mitra industri lainnya. 

 Melihat strategisnya peran PLB, tim peneliti dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai oleh Kusdhianto Setiawan, Ph.D., dengan anggota Luluk Lusiantoro, Ph.D., dan Gumilang Aryo Sahadewo, Ph.D., bekerja sama dengan PPLBI melakukan penelitian yang bertajuk “Evaluasi Proses Bisnis dan Dampak Ekonomi Pusat Logistik Berikat Indonesia”. 

Penelitian ini dilakukan dengan dua tujuan utama, yaitu mengevaluasi keefektivan proses bisnis PLB dan mengevaluasi kinerja serta kontribusi PLB terhadap perekonomian.

Hasil penelitian ini dipaparkan dalam Webinar Diseminasi Hasil Kajian yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Manajemen Logistik dan Rantai Pasok (MLRP) FEB UGM

Turut hadir sebagai narasumber dalam webinar ini Ketua Umum PPLBI Ety Puspitasari.

Webinar ini juga mengundang publik dan berbagai pemangku kepentingan terkait program PLB.

Baca juga: Komitmen UGM Terus Mengabdi di Tengah Pandemi Covid-19

Kusdhianto Setiawan, menjelaskan program PLB telah dinilai on the right track dan memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia.

Hasil penelitian ini meneguhkan kembali peran PLB sebagai sebuah alternatif pengelolaan logistik yang transparan dan bebas dari pungli, serta terintegrasi langsung dengan pihak bea cukai. 

"PLB memberikan manfaat yang besar, seperti penangguhan bea masuk sampai dengan 3 tahun yang memberikan fleksibilitas pengeluaran barang secara parsial yang dapat membantu arus kas pengguna, penurunan dwelling time secara signifikan, serta penyelesaian kegiatan cukai secara lebih efisien," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (22/12/2020). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved