Tiga Sabo DAM Dibangun di Magelang untuk Irigasi Warga dan Menahan Lahar Dingin Merapi
Sabo dam tersebut terletak di Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan; Desa Dukun, Kecamatan Dukun; dan terakhir Desa Nglumut, Kecamatan Srumbung.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tiga sabo dam dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kabupaten Magelang.
Sabo dam dibangun untuk menahan lahar dingin dari Gunung Merapi.
Sabo dam tersebut terletak di Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan; Desa Dukun, Kecamatan Dukun; dan terakhir Desa Nglumut, Kecamatan Srumbung.
Kepala Satker Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Dirjen SDA, Kementerian PUPR, Gunawan Suntoro, mengatakan terdapat tiga paket pembangunan sabo dam baru dan satu rehab sabo dam di Magelang.
Tujuan pembangunan sabo dam ini untuk mengendalikan aliran lahar dingin dari Gunung Merapi.
Material lahar dingin yang terbawa aliran air di sungai dapat tertahan di sabo dam, sehingga tidak membahayakan daerah hilir sungai.
“Utamanya untuk mengendalikan lahar dingin dari Merapi. Karena ketika nanti lahar dingin yang di Merapi, kemudian kena hujan. Sekarang masih banyak itu ketika ada hujan sehingga terbawa semua untuk menahan sedimen tersebut tidak membahayakan di hilirnya,” katanya, Selasa (22/12/2020).
Selain membangun tiga sabo dam, Kementerian PUPR juga merehab satu dam.
Total anggaran untuk proyek tersebut mencapai sekitar Rp60 Miliar.
Kegunaan utama selain menahan aliran lahar dingin, sabo dam juga dapat digunakan untuk irigasi warga.
Ada empat desa penerima manfaatnya yakni Desa Kapuhan, Krogowanan, Butuh dan Jat.
Kepala Desa Krogowanan, Sawangan, Sugiyono, mengatakan pemanfaatan sabo dam di Desa Kapuhan dan khusus di wilayah Desa Krogowanan ada sekitar 80 hektar lahan pertanian.
Desa Kapuhan sekitar 20 hektar, Desa Butuh sekitar 10 hektar dan Desa Jati sekitar 10 hektar. Total sekitar 120 hektar.
"Ada sekitar 120 hektar yang akan memanfaatkan irigasi ini. Berkat irigasi ini, warga dapat panen tiga kali dalam setahun," pungkasnya. (*)