Sosok dan Profil Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, Ketum GP Ansor yang Ditunjuk Jadi Menteri Agama
Berikut adalah sosok dan profil Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang ditunjuk sebagai Menteri Agama menggantikan Fahrul Razi
TRIBUNJOGJA.COM - Ketua umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, resmi ditunjuk dan diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Agama, Selasa (22/12/2020).
Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut ditunjuk untuk menggantikan Fahrul Razi sebagai Menteri Agama yang baru, dan akan dilantik pada Rabu (23/12/2020).
Gus Yaqut dikenal sebagai salah satu kader organisasi massa (Ormas) Islam Nahdlatul Ulama (NU).
Dia merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Gus Yaqut juga adalah keponakan dari seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Berikut adalah sosok dan profil Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, sebagaimana dirangkum Tribun Jogja dari berbagai sumber :
Baca juga: Fakta, Latar Belakang Pendidikan S1 Menteri Sosial Tri Risma Ternyata Sarjana Arsitektur ITS
Baca juga: Daftar Nama Enam Menteri Baru Presiden Joko Widodo, Ada Risma, Sandiaga Uno, Gus Yaqut
Yaqut Cholil Qoumas lahir di Rembang, 4 Januari 1975.
Ia adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini juga saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Gus Yaqut adalah cucu dari KH Bisri Mustofa dari Rembang, penulis tafsir Al-Quran yang fenomenal “Al-Ibriz” dan beberapa karya lainnya, serta Pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang.

Selain mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Ansor, Yaqut mengabdi sebagai wakil rakyat.
Ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah X.
Sebagai bagian dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Yaqut bertugas dalam Komisi II - Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah, Aparatur & Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan & Reforma Agraria.
Mengutip Kompas.com, Selasa (22/12/2020), Gus Yaqut merintis karier politik di PKB.
Pada 2005, ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang.
Akan tetapi, jabatan di DPRD tersebut ditanggalkan.
Sebab, pada tahun yang sama, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010.
Baca juga: Biodata dan Profil Wahyu Sakti Trenggono Menteri KKP Baru Pengganti Edhy Prabowo
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet : Sederet Nama Disebut Berpeluang Jadi Menteri, Ada Sandiaga Uno hingga Risma
Pada 2011, ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Rembang.
Selanjutnya, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah.
Gus Yaqut menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Ia mengantikan posisi Hanif Dhakiri yang ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja.
Lalu, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Ketum GP Ansor periode 2015-2020 menggantikan Nusron Wahid.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum GP Ansor, Gus Yaqut dikenal sebagai tokoh muda NU Rembang.
Tak Pernah Mimpi Jadi Menteri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak kabinetnya. Salah satunya mengganti Menteri Agama Fachrul Razi dengan Yaqut Cholil Qoumas.
Yaqut sendiri kaget dengan amanah baru tersebut.
"Kaget, dalam mimpi liar saya, tidak pernah terbayang untuk menjadi menteri agama," ujarnya di Istana Merdeka seperti ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).
Ia akan menjalankan amanah tersebut dengan sebaiknya.
"Saya sudah bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang saya miliki untuk bangsa dan negara," tuturnya.
Yaqut menyebutkan, tugasnya adalah bagaimana menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.
Agama bukan untuk alat politik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan atau untuk tujuan lain.
"Biarkan agama menjadi isnpirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Yang kedua, katanya, meningkatkan ukhuwah wathoniyah atau persaudaraan sesamaa warga bangsa.
"Mengapa ini penting karena kita tahu bahwa Indonesia ini merdeka, lepas dari kolonial itu karena perjuangan dari semua agama bukan hanya Islam, umat muslim, umat kristiani, hindu, budha, kong hu chu dan semua agama di Indonesia. Maka penting ukhuwah wathoniyah ini kita bangkitkan kembali agar tidak ada satu kelompok pun satu agama apapun yang mengklaim memiliki negara ini semua berhak memiliki negara ini."
Kemudian yang ketiga ukhuwah basariah, persaudaraan atau persatuan sesama umat manusia.
"Saya sering mengutip apa yang disampaikan oleh sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib karomalohu wajha bahwa barangsiapa mereka yang tidak saudara dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan, ini saya kira penting untuk menjadi kesadaran bagi seluruh warga bangsa ini," ucap Gus Yaqut. (*)
( tribun jogja/ tribunnews )