Daftar Nama Enam Menteri Baru Presiden Joko Widodo, Ada Risma, Sandiaga Uno, Gus Yaqut
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk enam menteri baru yang masuk di kabinetnya. Ada Risma, Sandiaga Uno, Gus Yaqut
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk enam menteri baru yang masuk di kabinetnya.
Hal ini sekaligus menjawab desas-desus isu reshufle yang belakang ini gencar terdengar di kabinet Kabinet Indonesia Maju.
Keenam menteri baru Jokowi tersebut adalah:
- Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin (Sebelumnya Wakil Menteri BUMN)
- Menparekraf: Sandiaga Uno (Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta)
- Mensos: Tri Risma Harini (Walikota Surabaya).
- Menteri Perdagangan: M. Lutfi, Dubes Amerika Serikat.
- Menteri Agama: Yaqut Cholil Quomas atau Gus Yaqut
- Menteri KKP: Wahyu Sakti Trenggono.
Biodata dan Profil Wahyu Sakti Trenggono
Hari ini akhirnya Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet. Ada enam menteri yang diganti oleh Presiden Jokowi.
Di antaranya, Presiden Jokowi menunjuk Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).
Wahyu Sakti Trenggono menggantikan jabatan Edhy Prabowo yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Profil Singkat Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan (Kompas.com/ Kristianto Purnomo)
Wahyu Sakti Trenggono Trenggono sebelumnya menjadi bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf pada Pemilihan Presiden 2019.
Biodata
Wahyu Sakti Trenggono merupakan pria kelahiran Semarang, 3 November 1962.
Wahyu Sakti Trenggono lulusan S1 Teknik Industri Institut Teknologi Bandung pada 1986. Lalu, dia melanjutkan S2 Magister Management Institut Teknologi Bandung pada 2006.
Dikutip dari Tribunnews.com, Trenggono merupakan pendiri PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama.
Perusahaan yang telah berdiri sejak 2007 ini bergerak di bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerce.
Sedangkan sebelumnya, ia telah memiliki PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan PT Tower Bersama Infrastruktur.
Dua perusahan itu dikenal sebagai penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia. Setelah lulus dari ITB, Wahyu Sakti Trenggono bekerja di Astra selama 11 tahun.
Bekerja di Astra membuatnya belajar banyak hal seperti berelasi dengan lembaga konsultan dunia Boston Consulting Group (BCG).
Trenggono banyak belajar soal Management Trainee hingga infrastruktur IT. Dikutip dari Surya.co.id, Trenggono memprediksi setelah 2000-an, Indonesia akan memasuki era teknologi mobile telekomunikasi.
Hal itu berdasar pada munculnya operator seluler dan pengguna ponsel yang terus tumbuh. Ia berkesimpulan, pasti kebutuhan telekomunikasi mobile akan makin besar di masa mendatang.
Sehingga perlu ditangkap peluang membangun infrastrukturnya, yaitu menara.
Melalui bendera PT Solusindo Kreasi Pratama dan PT Tower Bersama Infrastruktur, Sakti Wahyu Trenggono menjadi satu di antara taipan dalam bisnis telekomunikasi.
Perusahaannya menjadi yang terbesar di bidangnya se-Indonesia dengan kepemilikan lebih dari 14.000 menara.
Biodata dan Profil Bu Risma
Presiden Jokowi, menunjuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Indonesia Maju.
Kepastian ini disampaikan dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Risma sebelumnya dikenal sebagai Wali Kota Surabaya yang akan berakhir masa berakhirnya setelah selesainya Pilkada 2020.
Dia menggantikan Juliari Batubara yang merupakan sesama kader PDI Perjuangan.
Juliari P Batubara yang terjerat kasus korupsi.
Hal itu diumumkan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Biodata Tri Rismaharini
Tri Rismaharini lahir Kediri, 20 November 1961.
Tri Rismaharini telah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya sebanyak dua periode.
Risma merupakan wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah yakni pada periode pertama 2010-2015 dan periode kedua 2015-2020.
Adapun riwayat pendidikan, Risma menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973. Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya dan lulus pada tahun 1976.
Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980. Risma melanjutkan pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987.
Kemudian, pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang lulus pada tahun 2002.
Pada 4 Maret 2015, Risma mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari ITS, yang diberikan dari bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Selama memimpin Surabaya, ia pernah meriah penghargaan Adipura, pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.
Selain itu, ia berhasil menjadikan Kota Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.(*)