Yogyakarta

JUMLAH Pasien Covid-19 Wilayah Yogyakarta yang Diumumkan Pemerintah

kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada sebanyak 111 kasus positif Covid-19, pada Senin (14/12/2020)

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
SENI MELAWAN COVID-19. Warga melintasi karya seni mural bertajuk melawan covid-19 di kawasan Serangan, Kota Yogyakarta, Minggu (13/12/2020). Di Kota Yogyakarta ada sejumlah titik karya seni mural yang mengkampanyekan melawan Covid-19 dengan ajakan melakukan protokol kesehatan. 

TRIBUNjogja.com Yogyakarta -- UPdate harian kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada sebanyak 111 kasus positif Covid-19, pada Senin (14/12/2020)

Dengan jumlah itu total kasus Covid-19 di DIY sampai saat ini menjadi 8258 kasus terkonfirmasi.

Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Google Earth)

Distribusi kasus paling banyak berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 39 kasus, Bantul 38 kasus, Kulon Progo 17 kasus, Gunungkidul 2 kasus, dan Kota Yogyakarta ada 15 kasus.

"Sementara untuk distribusi kasus berdasarkan riwayat dari tracing kontak kasus sebanyak 59, periksa mandiri 22 kasus,"

"Skrining karyawan kesehatan 1 kasus, dan 29 kasus sisanya belum ada info," kata juru bicara penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih melalui keterangan tertulis.

Berty menambahkan, terkait penambahan kasus sembuh di DIY pada hari ini sebanyak 57 kasus.

Sehingga total kasus sembuh hingga hari ini sebanyak 5668 kasus.

Sedangkan untuk penambahan kasus meninggal karena Covid-19 di DIY hari ini terdapat satu pasien, yakni perempuan, usia 63 tahun asal Yogyakarta.

"Dari penambahan kasus meninggal hari ini, totalnya sampai hari ini ada 169 kasus meninggal," ungkap Berty.

Vaksinasi

Pemerintah pusat kini tengah bersiap melakukan vaksinasi COVID-19.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul lewat Dinas Kesehatan (Dinkes) pun turut melakukan berbagai persiapan.

Petugas menurunkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang baru saja datang dari Beijing di Bandara Internasional Jakarta di Tangerang.
Petugas menurunkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang baru saja datang dari Beijing di Bandara Internasional Jakarta di Tangerang. (Biro Pers Setpres / AFP)

Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan saat ini pihaknya sedang melakukan proses pendataan warga untuk program vaksinasi tersebut.

"Proses pendataan kami lakukan dengan melibatkan tim dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)," kata Dewi pada wartawan, Senin (14/12/2020).

Sembari mendata, Dinkes pun merencanakan ada kelompok masyarakat yang jadi prioritas untuk vaksinasi.

Mereka terutama yang memiliki resiko tinggi dalam penularan COVID-19, sehingga kekebalan dari vaksin diperlukan.

Adapun kelompok masyarakat yang akan dijadikan prioritas adalah petugas kesehatan, petugas di pelayanan publik, hingga masyarakat dalam kategori kelompok rentan.

"Terutama mereka yang berumur 18 tahun ke atas, tapi masih ada spesifikasi lain untuk daftar prioritas itu," jelas Dewi.

Selain pendataan warga yang masuk daftar prioritas, Dinkes Gunungkidul juga melakukan pelatihan bagi petugas kesehatan di Puskesmas. Pelatihan berkait dengan prosedur pemberian vaksin yang aman dan benar.

Dewi menargetkan setidaknya tiap puskesmas atau fasilitas kesehatan (faskes) memiliki satu petugas pemberi vaksin. Pasalnya ia menginginkan proses vaksinasi berjalan lancar sesuai harapan.

"Pelatihan bagi petugas kesehatan masih terus kami lakukan untuk memastikan pemberian vaksin sesuai prosedur," ujarnya.

Dewi juga mengungkapkan rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian sudah dilakukan terkait rencana vaksinasi ini.

Namun ia belum mengetahui kapan pastinya vaksin mulai didistribusikan oleh pemerintah pusat.

Terpisah, Bupati Gunungkidul Badingah mengingatkan agar warganya tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Hal itu dilakukan sembari menunggu proses vaksinasi dilakukan.

"Gerakan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker) tetap jadi kunci utama pencegahan penularan COVID-19," kata Badingah lewat keterangannya.

Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan. Sebab sejalan dengan upaya pemerintah yang masih terus berupaya menekan angka kasus baru COVID-19. ( Tribunjogja.com | Hda | Alx )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved